dc.description.abstract | Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu kelompok penyakit
metabolik yang ditandai dengan hiperglikemia karena gangguan sekresi insulin,
kerja insulin, atau keduanya. DM memiliki banyak komplikasi, salah satunya luka
diabetik. Peningkatan kadar gula darah dapat menghambat kerja leukosit sehingga
luka dengan mudah menjadi ulkus dan meluas. Manajemen luka diabetik cukup
sulit karena adanya pemanjangan fase penyembuhan luka. Pembuatan gel fraksi
air ekstrak etanol Umbi bidara upas (Merremia mammosa (Lour.)) diharapkan
mampu menjadi pilihan alternatif dalam pengobatan luka diabetik.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh perbedaan vehicles
dalam gel fraksi air ekstrak etanol umbi bidara upas (Merremia mammosa (Lour.))
terhadap kepadatan kolagen pada penyembuhan luka diabetik. Penelitian ini
menggunakan desain penelitian true experimental design dengan rancangan post
test only randomized control group design. Terdapat 24 sampel penelitian yang
dihitung berdasarkan rumus Federer yang dibagi menjadi tiga kelompok kontrol
yaitu kontrol negatif (akuades), kontrol positif 1 (krim gentamisin 0,1%) serta
kontrol positif 2 (gel Bioplacenton) dan empat kelompok perlakuan yaitu
kelompok vehicle HPMC, kelompok vehicle Carbopol, dan kelompok vehicle Na
CMC. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah jenis vehicles gel fraksi air
ekstrak umbi bidara upas, krim gentamisin dan gel Bioplacenton. Variabel terikat
dalam penelitian ini adalah tingkat kepadatan kolagen kulit tikus. Populasi pada
penelitian ini adalah tikus putih (Rattus novergicus) strain wistar jantan usia 2-3
bulan berat 150-220 gram. Pembuatan ekstrak dengan teknik ultrasonikasi
kemudian dilanjutkan fraksinasi dengan teknik partisi cair-cair untuk mendapat
fraksi air dan dilakukan pembuatan gel dengan vehicles berbeda yaitu HPMC,
Carbopol, dan Na CMC Penelitian ini dilakukan 25 hari dimulai adaptasi tikus selama 7 hari,
induksi streptozotosin (STZ) 40 mg/kgBB, pemeriksaan glukosa, pemberian luka,
dan pemberian perlakuan yang diberikan secara topikal 2 hari sekali selama 10
hari sesuai kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (akuades), kontrol positif 1
(krim gentamisin 0,1%), kontrol positif 2 (gel Bioplacenton®) dan 3 kelompok
yaitu gel fraksi air ekstrak umbi bidara upas dengan vehicles HPMC, Carbopol,
dan Na CMC. Tikus dikorbankan pada hari ke-25 penelitian dan dilihat kepadatan
kolagen pada preparat pewarnaan Masson’s Trichrome dengan perbesaran 400x
dalam 6 lapang pandang kemudian diolah menggunakan perangkat lunak imageJ.
Uji statistik dilakukan menggunakan uji One Way Anova Post Hoc Fisher’s LSD.
Hasil pengamatan kepadatan kolagen didapatkan nilai rata-rata K-
(akuades) 24,60%, K+(1) (krim gentamisin 0,1%) 39,07%, K+(2) (gel
Bioplacenton) 49,10%, P1 (vehicle HPMC) 52,71%, P2 (vehicle Carbopol)
38,59%, dan P3 (vehicle Na CMC) 54,88%. Hasil uji One Way Anova didapatkan
nilai p<0,05 yang menunjukkan terdapat perbedaan signifikan antarkelompok,
sedangkan hasil post hoc Fisher’s LSD menunjukkan kelompok K- dengan K+(1),
K+(2), P1, P2, dan P3 memiliki nilai p<0,05 berarti terdapat perbedaan signifikan
antarkelompok. Kelompok K+(1) dengan K- dan P3 memiliki nilai p<0,05 berarti
terdapat perbedaan signifikan antarkelompok. Kelompok K+(2) dengan K- memiliki nilai p<0,05 berarti terdapat perbedaan signifikan antarkelompok.
Kelompok P1 dengan K- dan P2 memiliki nilai p<0,05 berarti terdapat perbedaan
signifikan antarkelompok. Kelompok P2 dengan K-, P1, dan P3 memiliki nilai
p<0,05 berarti terdapat perbedaan signifikan antarkelompok. Kelompok P3
dengan K-, K+(1), dan P2 memiliki nilai p<0,05 berarti terdapat perbedaan
signifikan antarkelompok. Berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat
disimpulkan terdapat pengaruh vehicles dalam gel fraksi air ekstrak etanol Umbi
bidara upas (Merremia mammosa (Lour.)) terhadap kepadatan kolagen pada
penyembuhan luka diabeti dimana vehicle Na CMC memiliki pengaruh paling
tinggi dibanding lainnya. | en_US |