dc.description.abstract | Indonesia merupakan negara yang kaya akan flora dan fauna. Banyak
tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan obat alami. Sumber alami yang
juga banyak dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah daun singkong (Manihot
ezculenta). Namun, selain memiliki manfaat sebagai antioksidan, tidak menutup
kemungkinan terdapat efek toksik dari penggunaan daun singkong. Hidrogen
sianida (HCN) atau asam sianida merupakan racun pada daun singkong. Asam
sianida yang masuk ke dalam tubuh dengan cepat didistribusikan ke seluruh tubuh
oleh darah, termasuk organ hati, sehingga dapat menimbulkan kerusakan pada
organ hati. Salah satu jenis pemeriksaan yang sering dilakukan untuk mengetahui
adanya kerusakan pada hati adalah pemeriksaan enzim transaminase, yakni serum
glutamat piruvat transaminase (SGPT) dan serum glutamat oksaloasetat
transaminase (SGOT). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya efek
toksisitas pemberian daun singkong terhadap kadar SGOT dan SGPT pada tikus
Wistar betina. Jenis penelitian ini adalah true experimental design dengan
rancangan penelitian Post Test Only Control Group Design. Berdasarkan panduan
dari OECD 420, metode penelitian yang digunakan adalah uji toksisitas dengan
metode fixed dosed. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 10 ekor
tikus, dengan 2 kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol (Kn) dan kelompok
perlakuan 1 (P1). Kadar SGOT dan SGPT diukur dengan menggunakan metode
optimized UV test. Data yang diperoleh diolah dan dianalisis dengan menggunakan
uji T-test
Rata-rata kadar SGOT pada kelompok kontrol sebesar 110,4 IU/L dan ratarata kadar pada kelompok perlakuan sebesar 111 IU/L. Kelompok kontrol dan
kelompok perlakuan memiliki rata-rata kadar SGOT yang normal karena kadar
normal SGOT pada tikus betina sekitar 69 – 203 IU/L. Sedangkan rata - rata kadar
SGPT pada kelompok kontrol sebesar 70,8 IU/L dan pada kelompok perlakuan sebesar 67,6 IU/L. Kedua kelompok penelitian, kontrol dan perlakuan sama – sama
mengalami peningkatan kadar SGPT diatas nilai normal karena kadar normal SGPT
pada tikus betina sekitar 16 – 48 IU/L. Sesuai hasil uji independent t test pada kadar
SGPT, diperoleh nilai significancy sebesar 0.59 (p>0.05) sedangkan pada kadar
SGOT diperoleh nilai 0.972 (p>0.05), yang berarti tidak didapatkan perbedaan
kadar SGOT dan SGPT antara kelompok kontrol dan perlakuan.
. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pada dosis 2000 mg/kgBB,
ekstrak daun singkong tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kadar
SGOT dan SGPT pada kelompok kontrol dan perlakuan. | en_US |