dc.description.abstract | IPA adalah suatu pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan cara yang khusus yaitu melakukan observasi eksperimentasi. Pencemaran lingkungan merupakan salah satu materi yang ada dalam mata pelajaran IPA kelas VII SMP. Permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran IPA saat ini adalah banyaknya materi pembelajaran dalam IPA yang harus diserap siswa dalam waktu yang relatif terbatas. Selama ini interaksi guru dengan siswa di kelas dalam proses pembelajaran kurang dapat membuat siswa menguasai secara optimal materi, yang disampaikan. Hal ini terjadi karena setiap siswa memiliki kecepatan dan kemampuan yang berbeda dalam memahami materi pembelajaran. Kebanyakan siswa dalam proses belajar hanya mengerti tanpa memahami pelajaran yang telah diberikan. Permasalahan dalam pembelajaran IPA tersebut membutuhkan suatu solusi yang tepat yakni adanya buku ajar yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran IPA dan kebutuhan siswa. Buku ajar berbasis discovery learning dapat menjadi inovasi format buku ajar yang dapat memotivasi siswa untuk tidak sekedar menyelesaikan soal tanpa mengerti konsep materi yang harus dikuasai. Buku ajar yang dikembangkan secara umum berisi wacana, rumusan masalah, analisis masalah, menyusun hipotesis, telusur kesimpulan. Buku ajar tersebut berisi konsep yang dapat ditemukan atau dibangun sendiri oleh siswa. Adanya keterlibatan siswa dalam menemukan dan membangun konsep sendiri diharapkan konsep tersebut dapat bertahan dalam jangka panjang diingatan siswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk: 1) mendeskripskan buku ajar berbasis discovery learning materi pencemaran lingkungan yang valid untuk pembelajaran di SMP; 2) mendeskripskan buku ajar berbasis discovery learning materi pencemaran lingkungan yang praktis untuk pembelajaran di SMP; dan 3) mendeskripskan buku ajar berbasis discovery learning materi pencemaran lingkungan yang efektif untuk pembelajaran di SMP.
Penelitian ini adalah penelitian pengembangan (research and development) dengan mengacu pada (Four-D berbasiss) yang diadaptasi dari Thiagarajan, dan Sammel (1974) dalam Trianto (2011) dimana berbasis pengembangan ini terdiri dari empat tahapan utama yaitu Pendefinisian (Define), Perancangan (Design), Pengembangan (Develop), dan penyebaran (Disseminate). Namun dalam penelitian ini hanya dilakukan sampai pada tahap pengembangan (Develop). Penelitian dilakukan di SMP Negeri 2 Suboh. Data diambil dengan menggunakan metode validasi, observasi, tes, angket, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk mendeskripsikan kevalidan buku ajar menggunakan uji validasi logis oleh validator ahli dan uji validasi empiris melalui angket respon siswa dan uji keterbacaan. Untuk mendeskripsikan kepraktisan buku ajar menggunakan uji reabilitas keterlaksanaan pembelajaran oleh tiga observer. Sedangkan untuk mendeskripsikan keefektifan buku ajar menggunakan teknik gain score. Kevalidan buku ajar IPA berbasis discovery learning diperoleh dari uji validasi logis oleh tiga validator ahli dan uji validasi empiris melalui angket respon siswa dan uji keterbacaan. Rata-rata persentase skor kelayakan isi, penyajian, bahasa, dan kegrafikaan adalah 77,67 % dengan kriteria valid. Ratarata persentase skor respon siswa aspek kegrafikaan dan skor respon siswa aspek keseluruhan kelayakan pada seluruh tahap lebih dari 50% dengan kriteria respon positif. Sedangkan rata-rata persentase skor uji rumpang berada pada persentase lebih dari 60% dengan tingkat keterbacaan mudah. Dengan demikian buku ajar IPA berbasis discovery learning pada materi pencemaran lingkungan untuk meningkatkan hasil belajar memenuhi kriteria valid secara logis dan empiris. Rata-rata persentase keseluruhan tahap uji coba keterlaksanaan pembelajaran berada dalam rentang 60% < P ≤ 80% dengan kriteria praktis. Dengan demikian, buku ajar IPA berbasis discovery learning memenuhi kriteria praktis. Berdasarkan hasil keseluruhan dari tahap uji coba awal hingga akhir diperoleh gain score dalam rentang [g] ≥ 0,7 dengan kriteria tinggi. Dengan demikian buku ajar IPA berbasis discovery learning pada materi pencemaran lingkungan dinyatakan efektif. | en_US |