Show simple item record

dc.contributor.advisorNURTANTO, Dwi
dc.contributor.advisorUTAMI, Nanin Meyfa
dc.contributor.authorNURCAHYATI
dc.date.accessioned2019-08-19T07:04:05Z
dc.date.available2019-08-19T07:04:05Z
dc.date.issued2019-08-19
dc.identifier.nimNIM151910301012
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91943
dc.description.abstractPerkerasan kaku adalah perkerasan yang mempunyai lapisan dasar beton. Beton dalam pembuatan perkerasan kaku adalah beton mutu tinggi dengan kuat tekan minimal 41,5 MPa. Dikarenakan beton mutu tinggi memiliki kuat tekan yang tinggi menyebabkan workabilitas yang rendah sehingga diperlukannya alat bantu penggetar agar dapat menempati ruang. Beton mutu tinggi terus dikembangkan dan ditemukan inovasi beton Self Compacting Concrete (SCC). Self Compacting Concrete (SCC) adalah inovasi beton yang memiliki kemampuan dapat menempati ruang dan celah tanpa menggunakan alat penggetar. Inovasi beton SCC marak dikembangkan guna mendapatkan komposisi material yang baik dan material pengganti atau penambah dalam komposisinya. Perbedaan komposisi beton SCC dengan beton normal terletak pada penambahan bahan kimia seperti superplasticizer. Komposisi beton SCC berupa agregat halus, agregat kasar, semen dan superplasticizer dapat mempengaruhi kualitas beton yang dihasilkandari segi kekuatan, kelayakan, dan keawetan. Dikarenakan hal tersebut dalam Tugas Akhir ini akan dilakukan penelitian pembuatan beton SCC sebagai rigid pavement, dengan material penyusun sesuai mix design DoE dan gradasi menerus untuk mengetahui karakteristik dari komposisi material yang berbeda. Penelitian ini akan menggunakan bahan kimia berupa ViscoCrete 3115 N dengan variasi komposisi 0,9%, 1%, dan 1,1% dari berat semen. Untuk mendapatkan data material agregat halus, agregat kasar, dan semen peniliti melakukan pengujian material terlebih dahulu. Setelah tahap pengujian bahan selesai peneliti membuat mix design dengan 2 variasi yaitu gradasi agregat sesuai DoE dan gradasi menerus menggunakan amplop gradasi agregat gabungan untuk campuran beraspal Laston AC-WC. Pengujian dalam penelitian ini menggunakan 2 jenis pengujian yaitu pada saat beton segar dan beton kering. Pengujian beton segar berupa uji slump-flow, V-funnel, L-Box. Pengujian beton keras meliputi uji kuat tekan dan pengamatan menggunakan digital microscope. Pengujian beton segar dan beton keras memiliki tujuan yaitu beton memenuhi kriteria sebagai beton SCC dan rigid pavement (perkerasan kaku) sehingga dapat diperoleh material beton SCC sebagai rigid pavement. Hasil dari penelitian ini diperoleh data dari pengujian beton segar (fase plastis) beton SCC sesuai DoE dan gradasi menerus dengan variasi superplasticizer 0,9%, 1%, dan 1,1 % semakin tinggi prosentase superplasticizer mampu meningkatkan nilai segregation resistence, filling ability, passing ability dari SCC. Hasil uji kuat tekan beton gradasi menerus umur 3 hari dengan kandungan superplasticizer 0,9%, 1%, 1,1% sebesar 62,256 MPa, 59,108 MPa, 59,110 MPa dan beton gradasi agregat sesuai DoE dengan kandungan superplasticizer 0,9%, 1%, 1,1% sebesar 67,815 MPa, 63,246 MPa, 58,282 MPa. Hasil uji kuat tekan beton gradasi menerus umur 28 hari dengan kandungan superplasticizer 0,9%, 1%, 1,1% sebesar 87,657 MPa, 82,887 MPa, 80,512 MPa dan beton gradasi agregat sesuai DoE dengan kandungan superplasticizer 0,9%, 1%, 1,1% sebesar 86,098 MPa, 90,265 MPa, 76,634 MPa. Dari hasil uji kuat tekan beton gradasi agregat menerus dan beton gradasi agregat sesuai DoE memenuhi ketentuan kuat tekan minimum sebagai beton SCC minimal 50 MPa dan lapis dasar beton minimal 41,5 MPa.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries151910301012;
dc.subjectSelf Compacting Concreteen_US
dc.subjectRigid Pavementen_US
dc.subjectGradasi Agregaten_US
dc.titleDesain Self Compacting Concrete Sebagai Rigid Pavement Dengan Gradasi Agregat Menerusen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record