dc.description.abstract | Wireless Sensor Network (WSN) merupakan jaringan sensor nirkabel yang
menghubungkan perangkat sensor, router dan sink node yang saling terhubung
secara Ad-hoc. Teknologi jaringan WSN terhubung secara Ad-hoc sehingga
memiliki beberapa kelebihan dibanding jaringan seluler diantaranya yaitu tidak
memerlukan infrastruktur seperti BTS pada jaringan seluler sehingga jangkauan
komunikasi pada WSN bisa dilakukan di wilayah yang sulit dijangkau. Banyak
teknologi yang digunakan dalam pengaplikasisan WSN salah satunya yaitu Xbee.
Dalam beberapa penelitian, xbee hanya mampu mengirim data dengan jarak
beberapa ratus meter sehingga kurang efektif jika digunakan dalam jarak jangkau
yang jauh. Untuk mengatasi masalah tersebut maka kami menggunakan teknologi
LORA yang merupakan teknologi terbaru dalam bidang jaringan nirkabel dimana
pada teknologi ini menggunakan protokol LPWAN yang minim konsumsi daya
serta jarak jangkau yang lebih jauh dibanding dengan teknologi xbee.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sistem kerja dari
implementasi wireless sensor network sebagai pendeteksi kebakaran berbasis
LORA, mengetahui pengaruh jarak antar node dan header node dengan kualitas
pengukuran yang diberikan dan juga untuk mengatahui pengaruh kondisi LOS dan
NLOS terhadap kualitas sinyal yang diberikan. Manfaat dari penelitian ini adalah
dapat memantau kebakaran yang terjadi di hutan dengan menggunakan teknologi
LORA. Dengan teknologi LORA sensor dapat mengirim data meskipun pada
tempat terpencil sehingga cocok untuk diaplikasikan di hutan yang memang
lokasinya terpencil. Manfaat dari penelitian ini juga dapat mengetahui jarak
jangkau maksimal yang diberikan oleh LORA dibanding dengan menggunakan metode yang lain dengan menempatkan kedua sensor yaitu sensor api dan sensor
gas pada dua tempat yang berjauhan yang terhubung secara wireless.
Pada penelitian ini menggunakan 2 node sensor dan 1 header node yang
terhubung dengan menggunakan topologi singlehop. Pada node sensor 1 terdapat
sensor api yang berfungsi untuk mendeteksi api jika terjadi sesuatu yang terbakar,
dan pada node sensor 2 terdapat sensor asap yang berfungsi untuk mendeteksi
asap jika terjadi kebakaran. Modul LORA yang digunakan yaitu Lora sx1278
dengan frekuensi 433 MHz. cara kerjanya yaitu dari ke dua node sensor tersebut
data pembacaan sensor akan dikirim ke header node untuk nanti bisa ditampilkan
di website thingspeak dalam bentuk grafik. Pada header node sendiri terdapat
modul lora sx1278 dan ESP8266 sebagai modul wifi yang digunakan untuk
mengupload data ke server thingspeak.
Pada pengujian Received Strength Signal Indication (RSSI) dilakukan
dalam dua kondisi yaitu kondisi Line Off Sight (LOS) dan Non Line Off Sight
(NLOS). Pada pengujian RSSI kondisi LOS jarak terjauh pengiriman data yaitu
pada jarak 450 meter dengan nilai RSSI dari node 1 ke header node dan juga dari
node 2 ke header node sebesar -114 dBm dengan error perhitungan 6%. Pada
pengujian RSSI kondisi NLOS diperoleh jarak terjauh pengiriman data yaitu pada
jarak 105 meter dengan nilai RSSI dari node 1 ke header node sebesar -112.2 dBm
dengan error persen perhitungan 8.9% sedangkan dari node 2 ke header node
diperoleh nilai RSSI sebesar -111.6 dBm dengan error persen sebesar 9.4%. pada
pengujian daya sinyal juga dilakukan dalam kondisi LOS dan NLOS dengan
mengguanakan rumus perhitungan. Pada kondisi LOS dari node 1 ke header node nilai daya diperoleh sebesar 0.004 x 10-6mW pada jarak terjauh pengiriman yaitu
450 meter begitu juga antara node 2 dan header node juga memiliki nilai daya
yang sama. Pada pengujian nilai daya kondisi NLOS dari node 1 ke header node diperoleh nilai daya sebesar 0.06 x10-6mW pada jarak terjauh pengiriman yaitu
105 meter sedangkan antara node 2 dan header node diperoleh nilai daya sebesar 0.069 x10-6 mW.
Kesimpulan pada penelitian ini adalah kualitas sinyal yang diberikan pada
sistem Wireless Sensor Network dengan menggunakan LORA ini dipengaruhi oleh | en_US |