dc.description.abstract | Building Information Modeling (BIM) memfasilitasi proses desain dan konstruksi yang lebih terintegrasi agar didapatkan hasil yang efisien. Sebuah pendekatan untuk mendesain bangunan, konstruksi dan menejemen proyek dapat digambarkan melalui prinsip Building Information Modeling (BIM). BIM ini dapat mencakup kebutuhan konstruksi seperti gambar proyek, perencanaan kuantitas, penjadwalan proyek, bahkan etimasi harga sekalipun. Menurut Eastman (2008) BIM merupakan salah satu perkembangan yang paling menyajikan dalam industri arsitektur, rekayasa dan konstruksi (AEC). Dengan teknologi BIM, model virtual yang akurat mengandung geometri yang tepat dan data relavan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan konstruksi
Penelitian kali ini dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama yaitu memodelkan Gedung menggunakan Revit Architecture. Pemodelan Gedung dilakukan dengan pemodelan struktur dan pemodelan arsitektur. Output dari pemodelan ini adalah volume tiap pekerjaan. Tahapan kedua setelah mendapatkan volume yaitu mengalikan hasil volume Revit Architecture dengan AHSP proyek kemudian dibandingkan dengan Bill of Quantity proyek.
Penelitian ini menghasilkan anggaran biaya total sebesar Rp 17,905,962,555.37. Sedangkan untuk biaya total dengan metode konvensional sebesar Rp 17,646,384,172.70. Biaya yang berasal dari volume revit architecture lebih besar 1.47% dari biaya dengan metode konvensional. | en_US |