Efektivitas Ekstrak Biji Srikaya (Annona Squamosa L.) sebagai Bahan Pembersih Gigi Tiruan Terhadap Daya Hambat Pertumbuhan Streptococcus Mutans pada Basis Akrilik Heat Cured
Abstract
Resin akrilik polimetil metakrilat heat cured sering digunakan sebagai bahan untuk membuat basis gigi tiruan. Sifat resin akrilik yang polar, menyebabkan terjadinya keretakan mikro/micro crazing pada permukaannya, sehingga meningkatkan faktor retensi mikroorganisme. Streptococcus mutans menginisiasi pembentukan biofilm pada mukosa maupun permukaan gigi tiruan, sehingga dapat memicu terjadinya infeksi mukosa rongga mulut berupa denture stomatitis. Denture stomatitis dapat dicegah melalui pembersihan basis gigi tiruan dalam larutan perendam. Biji srikaya berpotensi dijadikan alternatif bahan perendam gigi tiruan. Srikaya merupakan tanaman yang tumbuh dengan baik di daerah tropis dan dikenal dengan manfaatnya sebagai obat alami. Kandungan beberapa senyawa pada biji srikaya yang terbukti memiliki daya antibakteri antara lain, asetogenin, alkaloid, fenol, tanin, flavonoid dan senyawa asam lemak. Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tentang efektifitas ekstrak biji srikaya (Annona squamosa L.) terhadap daya hambat pertumbuhan S. mutans pada basis akrilik heat cured. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas ekstrak biji srikaya pada konsentrasi 25%, 50%, 75% dan 100% dalam menghambat pertumbuhan S. mutans pada resin akrilik heat cured setelah 6 jam perendaman, serta mengetahui konsentrasi ekstrak biji srikaya yang paling efektif menghambat pertumbuhan bakteri S. mutans pada basis akrilik heat cured. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental laboratoris dan desain penelitian true experiments jenis posttest only control group design. Penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2018 s/d selesai di Laboratorium Teknologi Kedokteran Gigi FKG Universitas Jember, Laboratorium Bio Science FKG Universitas Jember, Laboratorium Mikrobiologi Bagian Biomedik FKG Universitas Jember dan Laboratorium Botani dan Kultur Jaringan Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Jember. Sampel dibuat sesuai spesifikasi ADA No. 17, berbentuk silindris diameter 10 mm dan tebal 2 mm. Besar sampel sebanyak 30 plat akrilik yang terbagi rata dalam 6 kelompok perlakuan (@5 sampel), yaitu, Kelompok I (ekstrak biji srikaya 25%), Kelompok II (ekstrak biji srikaya 50%), Kelompok III (ekstrak biji srikaya 75%), Kelompok IV (ekstrak biji srikaya 100%), Kelompok V (direndam dalam sodium hipoklorit 0,5%/kontrol positif), dan Kelompok VI (direndam dalam aquadest steril/kontrol negatif). Berdasarkan hasil penelitian pada kelompok perlakuan, rata-rata konsentrasi S. mutans paling kecil terdapat pada ekstrak biji srikaya 100%, sedangkan ratarata konsentrasi S. mutans paling besar terdapat pada ekstrak biji srikaya 25%. Pada kelompok kontrol, perendaman dalam larutan NaOCl 0,5% menunjukkan hasil rata-rata konsentrasi S. mutans paling kecil dari semua kelompok sampel, sedang pada perenaman dalam aquadest steril menunjukkan hasil rata-rata konsentrasi S. mutans paling besar dari semua kelompok sampel. Hasil analisis data menunjukkan bahwa terdapat perbedaan rata-rata konsentrasi S. mutans yang signifikan (p<0,05) pada masing-masing kelompok perlakuan. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak biji srikaya efektif menghambat pertumbuhan S. mutans pada basis resin akrilik heat cured.
Collections
- UT-Faculty of Dentistry [2062]