Show simple item record

dc.contributor.advisorKurniawati, Dini
dc.contributor.advisorJuliningrum, Peni Perdani
dc.contributor.authorFitria, Martina
dc.date.accessioned2019-08-15T00:59:09Z
dc.date.available2019-08-15T00:59:09Z
dc.date.issued2019-08-15
dc.identifier.nim152310101174
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91778
dc.description.abstractIbu remaja merupakan perempuan yang masih pada tahap peralihan antara masa anak-anak dan dewasa tetapi harus berperan sebagai orang tua. Ibu remaja memiliki perasaan dilema yang mana harus menjalankan tugasnya sebagai ibu yaitu membesarkan anak dan memenuhi kebutuhannya. Di sisi lain sebagai remaja, dia harus menyelesaikan permasalahannya dalam fase tumbuh kembang remaja. Ibu remaja memiliki pengalaman yang terbatas dalam merawat bayi, dengan demikian sering merasa tidak kompeten dan tidak percaya diri. Kondisi ini akan menghambat dalam menjalankan perannya sebagai ibu. Efikasi diri maternal merupakan kepercayaan diri terhadap kemampuan, kompetensi seorang ibu yang dirasakan dalam merawat bayinya dan persepsi peran sebagai ibu. Percaya diri merupakan faktor yang mempengaruhi adaptasi dan pencapaian identitas ibu dalam perawatan bayi serta kedekatan ibu dengan anak. Percaya diri yang tinggi akan menunjukkan efikasi diri yang tinggi pula. Sedangkan efikasi diri yang rendah ditunjukkan dengan ketidakpuasaan dengan peran orang tua. Tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi gambaran efikasi diri maternal pada ibu remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Sukowono Kabupaten Jember. Penelitian ini menggunakan metodel deskritpif analitik. Sampel pada penelitian ini berjumlah 50 responden yang berusia kurang dari 20 tahun. Instrumen pada penelitian ini adalah kuesioner efikasi diri maternal yang terdapat 20 pertanyaan, kuesioner ini memiliki 4 pilihan jawaban. Analisa data pada penelitian ini adalah menngunakan analisa univariat. Pada penelitian ini didapatkan usia 19 tahun paling banyak memiliki efikasi diri rendah daripada usia lainnya. Hal ini berbeda dengan karakteristik remaja tahap akhir. Hal ini dimungkinkan berkaitan dengan faktor sosial budaya mengenai riwayat pernikahan karena married by accident (MBA). Semakin besar usia bayi semakin sering ibu remaja berinteraksi dengan bayi mereka sehingga dapat mempengaruhi efikasi diri maternal ibu remaja. Mayoritas responden adalah ibu primipara. Ibu primipara memiliki efikasi diri maternal lebih rendah daripada ibu multipara karena ibu multipara lebih banyak pengalaman dalam merawat anak. Pengalaman masa lalu dapat mempengaruhi efikasi diri maternal ibu remaja. Ibu yang berpendidikan kurang yang memiliki pengetahuan yang terbatas tentang pertumbuhan dan perkembangan bayi sehingga dapat mempengaruhi efikasi diri maternal. Seluruh responden adalah ibu rumah tangga dan lebih dari separuh responden memiliki pendapatan <Rp 500.000 perbulan. Ibu remaja yang hanya di rumah dengan pendapatan rendah mengakibatkan ibu remaja bergantung pada orangtua. Kebiasaan ini menjadi hal yang lumrah untuk mendapatkan dukungan keungan untuk memenuhi perawatan sehari-hari bayi dikeluarga ibu remaja.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectEfikasi Diri Maternalen_US
dc.subjectIbu Remajaen_US
dc.titleGambaran Efikasi Diri Maternal Pada Ibu Remaja Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukowono Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record