dc.description.abstract | Peningkatan permintaan energi dunia dan penipisan bahan bakar fosil
mengharuskan pengembangan teknologi berdasarkan sumber energi terbarukan
(Mehrali dkk., 2016). Salah satu contoh dari energi terbarukan adalah energi
matahari yang berasal dari matahari untuk pemanas air. Radiasi matahari jatuh
pada kolektor matahari, kolektor tersebut menyerap panas dan panasnya
digunakan sebagai sumber pemanas air untuk kebutuhan rumah tangga dan
industri.
Penelitian ini dilakukan dengan cara memanaskan kolektor tabung dengan
lampu yang dilengkapi dengan reflektor dan tanpa refletor. Reflektor berbentuk U
dan bahan reflektor yaitu stainless steel. Proses charging dilakukan selama empat
jam dengan tiga lampu yang memiliki daya total 3000 Watt dengan radiasi yang
dihasilkan yaitu 407 sampai 525 W/m2 sebagai pengganti cahaya matahari, setelah
proses charging dilakukan proses discharging selama empat jam juga.
Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa titik leleh Phase
Change Material (PCM) menggunakan reflektor lebih cepat daripada tanpa
reflektor pada debit air 0,48 l/menit ketika suhu PCM tertinggi yaitu menit ke 100
dan menit ke 200 telah mencapai titik leleh dari PCM. Titik leleh PCM (parafin
70% dan minyak goreng 30%) yaitu pada suhu 48 oC. Semakin kecil debit air
maka suhu keluar pipa air akan semakin besar ketika proses charging, terdapat
tiga debit air yaitu 0,48 l/menit; 0,59 l/menit; dan 1,82 l/menit. Sedangkan
efisiensi kolektor tabung ketika charging tertinggi pada saat debit air 1,82 l/menit
dimana performa kolektor maksimum dengan reflektor adalah 76,80 % dan tanpa
reflektor adalah 69,70 %. Hal ini menunjukkan bahwa adanya reflektor mampu
meningkatkan suhu PCM dan efisiensi kolektor tabung ketika charging. | en_US |