Show simple item record

dc.contributor.advisorGunadi, Achmad
dc.contributor.advisorSoesetijo, FX Ady
dc.contributor.authorNINDY, Devita Titania
dc.date.accessioned2019-08-09T08:24:58Z
dc.date.available2019-08-09T08:24:58Z
dc.date.issued2019-08-09
dc.identifier.nimNIM151610101084
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91618
dc.description.abstractKehilangan gigi adalah keadaan hilangnya satu atau lebih gigi dari rongga mulut yang akan menurunkan segi estetika penampilan seseorang. Salah satu upaya mengatasi kerugian tersebut adalah menggunakan gigi tiruan. Komponen gigi tiruan yang penting adalah basis gigi tiruan. Bahan basis gigi tiruan yang sering digunakan adalah berbasis polimer seperti resin akrilik atau polimetil metakrilat (PMMA). Resin akrilik polimerisasi panas merupakan yang paling sering digunakan karena estetiknya yang baik, mudah diproses dan mudah diperbaiki. Basis gigi tiruan akan berkontak dengan berbagai makanan dan minuman di dalam rongga mulut dan dalam jangka waktu tertentu menunjukkan kecenderungan menyerap air atau cairan, bahan kimia maupun bahan makanan dan minuman. Salah satu minuman yang digemari oleh masyarakat adalah teh, baik teh hijau maupun teh hitam. Salah satu kandungan dari daun teh yang berperan dalam menyebabkan perubahan warna pada basis gigi tiruan adalah senyawa golongan fenol berupa katekin (tanin) yang akan memberikan warna sesuai dengan warna daun teh. Katekin bersifat asam dengan pH 2,8 - 4,9. Senyawa polifenol akan menganggu ikatan rantai polimer resin dengan menyebabkan terjadinya reaksi hidrolisis antara fenol (-OH) dari katekin dan ester (—COOR) polimetil metakrilat pada plat resin akrilik sehingga terjadi banyak rongga atau porus pada permukaan plat resin akrilik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji perbedaan perubahan warna resin akrilik heat cured dalam perendaman seduhan teh hijau dan teh hitam. Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimental laboratoris dengan jumlah sampel sebanyak 45 sampel. Rancangan penelitian yang digunakan adalah the pre-test and post-test control group design yaitu rancangan penelitian yang melakukan pengukuran pada variabel yang sebelum dan setelah mendapatkan perlakuan, kemudian dibandingkan dengan kelompok kontrol. Terdapat 9 kelompok perlakuan pada penelitian ini dengan 3 waktu perendaman yang berbeda. Kelompok 1a (70 menit), 1b (5 jam), 1c (15 jam) merupakan kelompok kontrol yaitu resin akrilik yang direndam dalam air mineral, kelompok 2a (70 menit), 2b (5 jam), 2c (15 jam) merupakan kelompok resin akrilik yang direndam dalam seduhan teh hijau dan kelompok 3a (70 menit), 3b (5 jam), 3c (15 jam) merupakan kelompok resin akrilik yang direndam dalam seduhan teh hitam. Data hasil analisis menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna pada perubahan warna resin akrilik heat cured dalam perendaman seduhan teh hijau dan teh hitam yang ditunjukkan dengan nilai signifikansi sebesar p < 0,05. Perendaman dalam seduhan teh hitam menyebabkan perubahan warna yang lebih besar dibandingkan dengan perendaman dalam seduhan teh hijau. Dari seluruh kelompok perlakuan, didapatkan bahwa semakin lama waktu perendaman akan menyebabkan perubahan warna yang semakin besar pada resin akrilik. Sehingga dapat disimpulkan bahwa perendaman resin akrilik pada seduhan teh hitam menyebabkan perubahan warna yang lebih besar dibandingkan dengan perubahan warna pada resin akrilik dalam perendaman seduhan teh hijau dengan pengaruh waktu yang semakin lama akan menyebabkan perubahan warna pada resin akrilik yang semakin besar.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries151610101084;
dc.subjectPerubahan Warnaen_US
dc.subjectResin Akrilik Heat Cureden_US
dc.subjectSeduhan Teh Hijauen_US
dc.subjectTeh Hitamen_US
dc.titlePerbedaan Perubahan Warna Resin Akrilik Heat Cured dalam Perendaman Seduhan Teh Hijau (Camellia sinensis) dan Teh Hitam (Camellia sinensis)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record