“Efektivitas High Flow Nasal Cannula pada Penderita Respiratory Distress Syndrome Neonatus Kurang Bulan di RSD dr. Soebandi Jember
Abstract
Terapi alternatif Respiratory Distress Syndrome pada neonatus kurang
bulan saat ini adalah High-Flow Nasal Cannula (HFNC). Data yang ada saat ini
menunjukkan bahwa efektivitas penggunaan HFNC di Indonesia masih minim
terutama Jawa Timur khususnya Kabupaten Jember. Tujuan penelitian ini adalah
mengetahui efektivitas HFNC ditinjau dari perbedaan skor Downe dan saturasi
oksigen perifer (SpO2) <24 jam dan >24 jam, serta faktor-faktor yang
mempengaruhi outcome kejadian kematian dan lama penggunaan HFNC pada
penderita RDS neonatus kurang bulan di RSD dr. Soebandi Jember.
Penelitian cohort dengan pendekatan retrospektif menggunakan data
rekam medis subjek yang dirawat di Ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU)
RSD dr. Soebandi pada periode Oktober 2017-September 2018. Populasi
penelitian ini adalah neonatus dengan RDS. Teknik pengambilan sampel
menggunakan metode total sampling dan didapatkan 30 sampel neonatus kurang
bulan yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data dianalisis menggunakan
uji Wilcoxon, uji McNemar, dan uji Chi Square, dan uji multivariat regresi
logistik dengan nilai <0,05 serta kepercayaan interval 95% dianggap signifikan.
Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang signifikan antara
skor Downe pada <24 jam dan >24 jam (p<0,01), sedangkan perbandingan SpO2
<24 jam dan >24 jam tidak berbeda signifikan secara statistik (p=0,125). Hasil uji
bivariat faktor-faktor yang mempengaruhi outcome kematian antara lain berat
badan lahir <1500 g (p=0,043; OR=7,08), jenis kelamin laki-laki (p=0,040;
OR=9,33), dan tidak adanya pemberian deksametason (p=0,025; OR=11,25).
Hasil uji bivariat faktor-faktor yang mempengaruhi lama penggunaan HFNC
antara lain berat badan lahir <1500 g (p=0,020;OR=11,11), jenis kelamin laki-laki
(p=0,010; OR=9,75), dan usia kehamilan <32 minggu (p-0,037;OR=9) memiliki
hubungan yang signifikan dengan lama penggunaan HFNC. Pada uji multivariat
jenis kelamin laki-laki merupakan faktor pendukung terhadap lama penggunaan
HFNC lebih dari 7 hari dan atau mati (p=0,014).
Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan HFNC efektif dalam
menangani kasus RDS ditinjau dari terdapat perbedaan skor Down <24 jam dan
>24 jam, serta tidak terdapat perbedaan SpO2pada<24 jam dan >24 jam. Faktorfaktor
yang mempengaruhi kejadian kematian pasca penggunaan HFNC antara
lain BBL <1500 g, laki-laki, dan penggunaan deksametason. Faktor-faktor yang
mempengaruhi lama penggunaan HFNC antara lain BBL <1500 g, laki-laki, dan UK <32 minggu.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]