| dc.description.abstract | Tempat penyimpanan vaksin bisa berupa Kulkas yang memerlukan arus listrik AC untuk pengoprasiannya. Namun jika terjadi hal yang tidak terduga seperti lokasi tujuan imunisasi vaksin tidak terjangkau arus listrik AC atau bencana alam yang dapat mengakibatkan pemadaman arus listrik AC, sehingga pertolongan terhadap masyarakat jadi terkendala. Telatnya pertolongan medis dapat mengakibatkan terjadinya korban jiwa, oleh karena itu dibutuhkan penyimpanan vaksin yang menggunakan arus DC, dengan begitu kita tidak akan tergantung pada arus listrik AC dan bisa membawa vaksin kepada masyarakat yang mebutuhkan.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode percobaan yang dilakukan dilaboratorium dengan menjadikan penelitian tendahulu sebagai referensi untuk melakukan percobaan dengan variasi rangkaian elemen termoelektrik (Peltier). Hasil penelitian kemudian dianalisa dan konsultasi dengan dosen pembimbing penelitian. Penelitian ini menggunakan 2 buah elemen termoelektrik (Peltier) dengan variasi rangkaian elemen Peltier seri dan paralel pada kotak pendingin polyurethane 5,5 L ( 280 x 180 x 200) mm dengan pemberian daya yang tetap yaitu untuk rangkaian seri dan paralel sebesar 20 W, 30 W, dan 40 W sedangkan pengambilan data dilakukan selama 60 menit. Suhu pada kotak pendingin dengan variasi TEC rangkaian paralel lebih rendah daripada TEC rangkaian Seri. Hal ini ditunjukkan dari hasil penyebaran suhu pada kotak pendingin, perhitungan beban pendingin, dan nilai COP. Terbukti pendinginan maksimal pada kotak pendingin dengan pemberian daya 20 W, 30 W, dan 40 W pada rangkaian seri masing-masing 19,93 °C, 19,53 °C, dan 18,77 sedangkan pada rangkaian paralel masing-masing 19,40 °C, 18,50 °C,. dan 16,97 °C.. Hal ini disebabkan suhu yang dihasilkan pada variasi TEC rangkaian paralel lebih rendah dari TEC rangkaian seri, mengindikasikan pada TEC rangkaian paralel arus listrik (I) yang masuk pada TEC lebih besar. Pemberian daya yang lebih tinggi pada TEC rangkaian seri atau paralel akan menghasilkan nilai COP yang lebih kecil. Nilai COP TEC rangkaian panik pada menit ke 1 - menit ke 3 lebih kecil dari TEC rangkaian seri, namun pada menit ke 60 perbedaan nilai COP antara TEC rangkaian seri dan TEC rangkaian paralel tidak terlalu besar. Perbedaan nilai COP pada menit ke 1 - menit ke 3 mengindikasikan arus listrik (I) yang diberikan kepada TEC rangkaian paralel lebih besar sehingga suhu yang dihasilkan lebih cepat mengalami penurunan daripada TEC rangkaian seri. Efisiensi tertinggi pada TEC rangkaian paralel adalah 25,84% dengan daya input pada sistem 20 W dan beban pendingin sebesar 5,17 W, sedangkan efisiensi tertinggi pada TEC rangkaian seri adalah 20,74% dengan daya input pada sistem 20 W dan beban pendingin sebesar 4,15 W. Efisiensi terendah pada TEC rangkain paralel adalah 15,54% dengan daya input 40 W dan beban pendingin sebesar 6,22 W, sedangkan efisiensi terendah pada TEC rangkain seri adalah 13,48% dengan daya input 40 W dan beban pendingin sebesar 5,39 W. TEC rangkaian paralel memiliki efisiensi yang 1.ebih balk dari TEC rangkaian seri, mengindikasikan pada TEC rangkaian paralel arias listrik (I) yang diberikan lebih besar dari TEC rangkaian seri mengakibatkan suhu dingin yang dihasilkan oleh TEC rangkaian paralel lebih rendah, sehingga suhu pada beban pendinginan Thermoelectric Refrigerator TER lebih rendah dan mengakibatkan DT beban pendingin TEC rangkaian paralel yang lebih besar dari /1T beban pendigin TEC rangkaian seri. | en_US |
