Hubungan Kadar Serum Feritin dengan Profil Lipid pada Pasien Talasemia Beta Mayor di Rumah Sakit di Jember
Abstract
Transfusi secara terus menerus (hipertransfusi) pada pasien talasemia beta mayor menyebabkan iron overload dapat diukur dengan peningkatan kadar feritin (Saida, 2006). Hati adalah organ penyimpanan besi utama dalam tubuh, menyimpan 70% dari total besi yang berada dalam tubuh (Angulo dkk, 2008). Kelebihan besi terjadi di set hepatosit dan retikuloendotelial. Kelainan nilai profil lipid dapat diambil sebagai bukti tidak langsung dari besi yang berlebihan dalam hati (Suman dkk., 2017).
Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilaksanakan di Poli Anak RSD dr. Soebandi dan Rumah Sakit Jember Klinik. Populasi penelitian ini adalah seluruh pasien yang terdiagnosis talasemia beta mayor di Poli Anak usia 1-18 tahun RSD dr. Soebandi dan Rumah Sakit Jember Klinik di Kabupaten Jember dan pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan metode total sampling. Penelitian ini melibatkan 15 sampel pasien talasemia beta mayor yang secara rutin menjalani transfimi di Poli Anak RSD dr. Soebandi dan Rumah Sakit Jember Klinik.
Data kadar serum feritin didapatkan dari data rekam medis pasien dan Data profil lipid didapatkan dari hasil pemeriksaan yang dilakukan di Laboratorium Biokimia Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Hasil penelitian dianalisis dengan uji korelasi Spearman dengan p0,05 manunjukkan terdapat korelasi yang signifikan antara kadar serum feritin dengan HDL pasien talasemia beta mayor dengan kekuatan korelasi sedang (r0,044; x-0,527), tetapi tidak ada hubungan bermakna antara kadar serum feritin dengan kolesterol total (p=0,388; r:1„240), trigliserid (p=0,752; r1,89), dan LDL (p=0,296; r:1,289) pasien talasemia beta mayor.
Collections
- UT-Faculty of Medical [1487]