Show simple item record

dc.contributor.advisorSofiana, Kristianningrum Dian
dc.contributor.advisorSutejo, Ika Rahmawati
dc.contributor.authorSandra, Puput Sagita Mey
dc.date.accessioned2019-06-08T08:47:21Z
dc.date.available2019-06-08T08:47:21Z
dc.date.issued2019-06-08
dc.identifier.nim152010101008
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/91132
dc.description.abstractPenduduk Indonesia mayoritas bermata pencaharian sebagai petani. Jumlah penduduk yang bekerja di sektor pertanian mencapai 39,86 juta jiwa. Hal ini menunjukkan pertanian berperan penting dalam perekonomian negara. Kabupaten Jember dikenal sebagai sumber pangan di Provinsi Jawa Timur. Aktivitas pertanian memerlukan pestisida untuk memberantas hama dan penyakit tanaman, Penggunaan pestisida di Indonesia meningkat setiap tahun. Pestisida memiliki dampak negative terhadap kesehatan. WHO menyebutkan terjadi 1-5 juta kasus keracunan pestisida pada pekerja pertanian yang sebagian besar terjadi di negara berkembang. Intoksikasi terjadi akibat masuknya pestisida ke dalam tubuh melalui beberapa cara salah satunya inhalasi. Hal ini memicu efek iritasi lokal dan penyempitan saluran nafas. Organofosfat juga bekerja sistemik dengan menghambat enzim kolinesterase sehingga mempengaruhi faal paru. Biomarker untuk mengetahui tingkat paparan pestisida yaitu menggunakan aktifitas kolinesterase dalam darah. Faal paru dilihat dari volume ekspirasi paksa dalam 1 derik (FEV I), kapasitas vital paksa (arced vital capacity/ FVC) dan rasio FEVI/ FVC melalui spirometri. Penelitian ini merupakan observasional analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. Populasi penelitian ini yaitu petani yang menggunakan pestisida organofosfat di Desa Sukorambi Kecamatan Sukorambi Kabupaten Jember. Teknik pengambilan sampel yang digunakan yaitu accidental sampling dengan menggunakan kriteria inklusi dan eksklusi. Teknik pengambilan data yang dilakukan berupa lembar data responden, pemeriksaan kadar kolinesterase dalam darah dan pemeriksaan faal paru menggunakan alat spirometri. Pemeriksaan kadar kolinesterase menggunakan metode DOKC Analisis data pada penelitian ini yaitu menggunakan uji chi-square. Hasil pemeriksaan kadar kolinesterase pada penelitian ini didapatkan (Deutsche Gessellschaftfin Klinische Chemie) kadar kolinesterase normal sebesar 2.6 sampel (86,67%) dan kadar kolinesterase abnormal sebesar 4 sampel (13,33%). Hasil pemeriksaan faal paru didapatkan faal paru normal sebesar 1.1 sampel (36,67%), gangguan obstruktif sebesar 6 sampel (20%) dan gangguan restriktif sebesar 13 sampel (43,33%). Hasil uji bivariat menggunakan uji chi square didapatkan korelasi antara variabel kadar kolinesterase terhadap faal paru yaitu p = 0,045. Nilai. tersebut kurang dari nilai a = 0,05 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna antara kadar kolinesterase terhadap faal paru.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectKadar Kolinesteraseen_US
dc.subjectFaal Paru Petanien_US
dc.subjectPestisida Organofosfaten_US
dc.subjectDesa Sukorambien_US
dc.titleHubungan Kadar Kolinesterase terhadap Faal Paru Petani yang Terpapar Pestisida Organofosfat di Desa Sukorambi Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record