dc.description.abstract | Cancer related fatigue (CRF) merupakan perasaan lelah yang persisten berbeda dan rasa lelah pada umumnya, berkaitan dengan fisik serta psiko]ogis dan tidak dapat membaik dengan istirahat atau tidur. Fatigue yang dialarni pasien kanker berhubungan dengan perawatan dan atau penyakit kanker itu sendiri. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor salah satunya adalah anemia. Anemia ditandai dengan kadar hemoglobin yang rendah yaitu < 12 g/dL bagi perempuan, < 14g/dL bagi laki-laki. Kadar hemoglobin yang rendah dapat memberikan dampak yang signifikan dalam tubuh karena fungsi hemoglobin adalah transpor oksigen dari paru-paru menuju jaringan tubuh. Oksigen tersebut dibutuhkan untuk metabolisme tubuh yang selanjutnya akan didapatkan ATP untuk modal kerja otot. Penurunan suplai oksigen dapat mengganggu metabolisme serta produksi energi sehingga akan menyebabkan perasaan yang disebut fatigue. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kadar hemoglobin dan fatigue pada pasien kanker dengan kemoterapi di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Kabupaten Jember.
Variabel yang digunakan pada penelitian ini yaitu kadar hemoglobin sebagai variabel independen dan fatigue sebagai variabel dependen. Desain penelitian ini menggunakan korelasional dengan pendekatan cross sectional. Consecutive Sampling digunakan dalam teknik pengambilan sampel penelitian ini. Penentuan besar sampel dihitung menggunakan power analysis (G*Power 3.1) didapatkan sampel sebanyak 84 responden dan penambahan 10% untuk antisipasi dropout sehingga jumlah responden menjadi 93. Kuisioner yang digunakan adalah Brief Fatigue Inventory (BFI) untuk variabel fatigue dengan nilai Cronbach 's Alpha = 0,956 dan nilai construct validity kuisioner berada pada rentang r = -0,388 sampai -0,676. Data sekunder diperoleh dan pihak rumah sakit untuk variabel kadar hemogobin dan data karakteristik responden. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi pearson, spearman, t test, manwhithey dan kruskall dengan tingkat signifikasi 0,05.
Hasil penelitian ini didapatkan fatigue yang dialami memiliki rerata sebesar 26 (0-90) dengan nilai median 23 dan nilai minimal 0-77. Nilai rata-rata kadar hemoglobin ditemukan sebesar 11,95 g/dL dengan median 11,8 g/dL serta minimal 7,7-16,1 g/dL. Hasil uji korelasi didapatkan p=0,379 (ho gagal ditolak) dengan interpretasi tidak ada hubungan yang bermakna antara kadar hemoglobin dan fatigue pada pasien kanker dengan kemoterapi di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember. Hasil uji statistik serupa ditemukan tidak ada hubungan antara karakteristik responden dan fatigue (p>0,05) kecuali item frekuensi kemoterapi (p=0,020) dan indeks massa tubuh (p=0,013) serta korelasi ditemukan terdapat hubungan antara kadar hemoglobin dan item fatigue yang mengganggu kemampuan berjalan p:),037 dan nilai r=-0,217.
Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukkan tidak ada hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin dan fatigue pada pasien kanker dengan kemoterapi di Rumah Sakit Tingkat III Baladhika Husada Jember. Hal ini dimungkinkan karena rerata hemoglobin >11 g/dL yang dikaitkan dengan performa fisik yang baik serta terdapat faktor lain yang berkontrubusi terhadap fatigue seperti faktor medis, psikososial, perilaku dan biologi. Terkait item fatigue yang menganggu kemampuan berjalan diketahui terdapat hubungan yang signifikan. Kadar Hb yang rendah berhubungan dengan kekuatan otot sehingga dapat mengganggu kemampuan berjalan. Penelitian selanjutnya diharapkan menganalisis lebih dalam untuk mengetahui faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi fatigue pada pasien kanker. | en_US |