Show simple item record

dc.contributor.advisorOKTIVIANAWATI, Ika
dc.contributor.advisorWINATA, I Nyoman Adi
dc.contributor.authorJANNAH, Suci Nur
dc.date.accessioned2019-05-24T06:25:15Z
dc.date.available2019-05-24T06:25:15Z
dc.date.issued2019-05-24
dc.identifier.nim141810301022
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90983
dc.description.abstractTembakau Kasturi merupakan salah satu komoditi lokal Jember yang memiliki berbau yang kuat dan aromatik serta cita rasa yang khas, sehingga tembakau tersebut dibutuhkan hampir seluruh industri rokok. Terkait kebijakan pemerintah mengenai pembatasan produksi rokok, maka industri rokok berusaha melakukan diversifikasi produk pada beberapa tembakau agar usaha di bidang tembakau tidak surut. Salah satu alternatif produk sampingan untuk industri rokok adalah produksi minyak atsiri tembakau. Minyak atsiri dapat diartikan sebagai ekstrak campuran senyawa volatil yang dihasilkan oleh bagian-bagian tertentu suatu tumbuhan dan bersifat khas (Tavish dan Haris, 2002). Kandungan minyak atsiri berupa campuran senyawa kimia yang besifat kompleks, misalnya alkohol, oksida, hidrokarbon, aldehida, ester dan eter (Agusta, 2000). Minyak atsiri banyak dimanfaatkan sebagai bahan pewangi, seperti sabun dan kosmetik dalam bidang industri (Ketaren, 2006). Menurut Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur (2013) menyatakan bahwa kadar suatu minyak atsiri dalam tembakau, salah satunya dapat dipengaruhi oleh karakteristik pemilihan lokasi lahan. Penelitian ini menggunakan daun tembakau Kasturi Selatan (Kec. Balung) dan Utara (Kec. Kalisat) untuk mengetahui profil (rendemen dan senyawa kimia) minyak atsiri tersebut. Produksi minyak atsiri dilakukan dengan ekstraksi distilasi uap dengan variasi lama waktu distilasi 9, 11, 13 jam dan ekstraksi pelarut. Minyak atsiri dianalisa rendemennya dalam berat kering, kemudian dianalisa dengan GC-MS untuk mengetahui kandungan senyawa kimianya. Senyawa yang dianggap teridentifikasi oleh GC-MS adalah senyawa yang memiliki nilai SI ≥ 85. Hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin lama waktu distilasi uap maka rendemen dan jumlah senyawa yang diperoleh minyak atsiri daun tembakau Kasturi Utara semakin besar pula. Data profil minyak atsiri daun tembakau Kasturi Selatan hasil distilasi uap tidak dapat digunakan, karena tidak representatif (mengalami penurunan seiring bertambahnya lama waktu distilasi uap). Perbandingan metode ekstraksi menyebabkan rendemen dan jumlah senyawa minyak atsiri daun tembakau Kasturi Utara hasil distilasi uap 11 jam lebih sedikit dibandingkan ekstraksi pelarut. Daerah asal daun tembakau Kasturi mempengaruhi profil minyak atsiri berupa rendemen dan kandungan senyawa kimianya. Rendemen minyak atsiri daun tembakau hasil ekstraksi pelarut untuk Kasturi Utara (5,2426%) lebih besar dibandingkan Kasturi Selatan (4,0890%). Namun, jumlah keanekaragam senyawa kimia penyusun minyak atsiri daun tembakau Kasturi Utara (24 senyawa) lebih sedikit dibandingkan Kasturi Selatan (29 senyawa).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectProfil Minyak Atsirien_US
dc.subjectDaun Tembakauen_US
dc.subjectTembakau katsurien_US
dc.subjectDistilasi uapen_US
dc.subjectEkstraksi Pelaruten_US
dc.titlePengaruh Daerah Asal Terhadap Profil Minyak Atsiri Daun Tembakau Kasturi Hasil Distilasi Uap dan Ekstraksi Pelaruten_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record