Show simple item record

dc.contributor.advisorLukman Oktadianto
dc.contributor.advisorInke Kusumastuti
dc.contributor.authorPAMUNGKAS, Cagar Irwin Taufan
dc.date.accessioned2019-05-20T01:46:34Z
dc.date.available2019-05-20T01:46:34Z
dc.date.issued2019-05-20
dc.identifier.nim152010101088
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90910
dc.description.abstractKematian neonatus merupakan kejadian kematian pada usia 0-28 hari kehidupan yang dinyatakan dengan Angka Kematian Neonatus (AKN). Persebaran kematian neonatus terbanyak terjadi pada awal kehidupan (0-6 hari kehidupan) yang disebut kematian neonatus dini (early neonatal death) dengan persentase 40% dari total kematian neonatus. Dari 40% tersebut, sebesar 45,8% kematian neonatus dini terjadi pada kurang dari 48 jam paska persalinan. Berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012, AKN pada tahun 2012 sebesar 19 per 1.000 kelahiran hidup sedangkan Kabupaten Jember menempati posisi pertama dengan 7 kematian per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2015. Beberapa faktor penyebab yang mendasari kematian neonatus terutama yang terjadi pada waktu kurang dari 48 jam paska kelahiran yaitu faktorfaktor dari bayi (kelahiran prematur, asfiksia neonatorum, ikterus, hipotermia, infeksi perinatal, kelainan kongenital penyerta, dan status kematangan paru), faktor maternal serta persalinan (usia ibu saat melahirkan, jarak kelahiran, cara persalinan, jumlah paritas, ketuban pecah dini, penyakit sistemik penyerta pada ibu seperti diabetes melitus gestasional, preklampsia/eklampsia, demam sebelum, sesaat, dan sesudah persalinan, serta anemia gravidarum, dan status HIV), dan faktor eksternal/faktor lainnya seperti tindakan medis selama perawatan, profil hematologi neonatus, dan asal daerah. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian analitik observasional dengan desain penelitian case-control di RSD dr. Soebandi Kabupaten Jember dengan menggunakan data sekunder rekam medis. Populasi penelitian ialah neonatus yang meninggal pada periode 1 Januari -31 Desember 2017 sebesar 74 neonatus. Pengambilan sampel menggunakan metode total sampling sehingga didapatkan sampel. Analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif secara univariat. Untuk mengetahui hubungan antara faktor risiko mortalitas yang terjadi kurang dari 48 jam dengan yang terjadi lebih dari atau sama dengan 48 jam dilakukan analisis bivariat dengan uji Chi-Square atau Fisher’s exact. Uji multivariat dengan regresi logistik digunakan untuk mengevaluasi faktor-faktor risiko terkait kematian neonatus. Nilai p<0,05 menunjukan hasil yang signifikan. Hasil penelitian menunjukkan faktor risiko neonatus yang berbeda signifikan dan mempengaruhi kejadian kematian <48 dan ≥48 jam pasca persalinan ialah skor APGAR menit pertama (p=0,03; OR=2,28), skor APGAR menit kelima/asfiksia (p=0,024; OR=3,39), kejadian infeksi perinatal (p=0,023; OR=0,22), kejadian sepsis (p=0,002; OR=0,21), hiperbilirubinemia ringan (p=0,007; OR=0,17), penyakit membran hialin (p=0,013; OR=4,04), dan hipotermia (p=0,018; OR=3,35). Faktor risiko persalinan seperti jenis persalinan, asal persalinan, dan kelahiran kembar menunjukkan nilai kemaknaan masing masing 0,357; 0,337; dan 0,526. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor risiko persalinan tidak berbeda signifikan dan tidak mempengaruhi kejadian kematian <48 dan ≥48 jam pasca persalinan. Faktor risiko maternal yang berbeda signifkan dalam mempengaruhi kejadian kematian <48 dan ≥48 jam pasca persalinan ialah riwayat persalinan pervaginam (p=0,025; OR=0,3), riwayat persalinan SC (p=0,02; OR=0,15), jarak kelahiran (p=0,039; OR=2,79), dan jumlah kunjungan ANC (p=0,013; OR=3,51). Faktor risiko eksternal dan faktor lainnya yang berbeda signifikan dan mempengaruhi kejadian kematian neonatus <48 dan ≥48 jam pasca persalinan ialah tidak diberikannya asam amino parenteral (p<0,001; OR=0,12). Uji multivariat didapatkan faktor yang mempengaruhi kejadian kematian <48 jam pasca persalinan ialah skor APGAR menit kelima/asfiksia (p=0,05; OR=4,66), hipotermia (p=0,049; OR=5,29), dan tidak diberikannya asam amino parenteral (p=0,002; OR=25,97). Faktor yang mempengaruhi kejadian kematian ≥48 jam pasca persalinan ialah infeksi perinatal (p=0,05; OR=0,093) dan hiperbilirubinemia (p=0,011; OR=0,079).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMortalitas Neonatusen_US
dc.subject48 Jam Pasca Persalinanen_US
dc.subjectAngka Kematian Neonatus (AKN)en_US
dc.titleFaktor Risiko Mortalitas Neonatus kurang dari 48 Jam Pasca Persalinan di RSD Dr. Soebandi Kabupaten Jember Tahun 2017en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record