Show simple item record

dc.contributor.advisorWINARTI, Lina
dc.contributor.advisorSARI, Lusia Oktora Ruma Kumala
dc.contributor.authorADYAKNA, Regita Ramadhanty
dc.date.accessioned2019-05-08T06:36:41Z
dc.date.available2019-05-08T06:36:41Z
dc.date.issued2019-05-07
dc.identifier.nim152210101080
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90823
dc.description.abstractAmoksisilin merupakan salah satu contoh obat yang termasuk dalam kelas aminopenisilin (Hauser, 2013). Setelah pemberian oral, amoksisilin memiliki ikatan dengan protein plasma sebesar 20% dengan waktu paruh (t1/2) 1 hingga 1,5 jam. Terapi lini utama infeksi Helicobacter pylori (H. pylori) telah banyak digunakan amoksisilin sebagai obat (Sweetman, 2009). Bakteri ini belum bisa terbunuh secara keseluruhan oleh obat amoksisilin trihidrat dalam bentuk konvensional (Cooreman et.al., 1993). Waktu tinggal antibiotik yang pendek dalam lambung menjadi penyebab utama yang menimbulkan komposisi efektif antibiotik di lapisan mukosa lambung atau permukaan sel epitel tempat H. pylori tersebut tidak tercapai (Patel dan Chavda, 2009). Solusi dalam permasalahn tersebut yaitu dikembangkannya sistem penghantaran obat supaya amoksisilin trihidrat dapat bertahan lama di dalam lambung. Pemberian obat dengan sistem Gastro Retentive Drug Delivery System (GRDDS) menyebabkan sediaan berada di dalam lambung dengan jangka waktu lama dan secara signifikan akan meningkatkan bioavaibilitasnya (Pahwa et.al., 2010). Sistem GRDDS dapat dicapai salah satunya dengan mekanisme bio/mucoadhesive systems (Venkateswaramurthy et.al., 2010). Karakteristik amoksisilin trihidrat sesuai untuk dibuat sediaan GRDDS karena memenuhi kriteria antara lain target aksinya di lambung dan ditujukan untuk membasmi H. pylori. Penghantaran obat dalam bentuk microspheres merupakan penghantaran partikel obat berbentuk sferis dalam ukuran mikrometer yang mengandung zat aktif dan terdispersi ke dalam matriks (Kaurav et.al., 2012). Kombinasi sistem GRDDS mucoadhesive dan bentuk sediaan microspheres menggunakan metode solvent evaporation menghasilkan sediaan mucoadhesive microspheres amoksisilin trihidrat. Keuntungan bentuk sediaan ini yaitu efisiensi absorbsi dan bioavalabilitas obat karena obat dapat kontak lama dengan mukosa lambung (Rao dan Sharma, 1997). Penelitian ini ditujukan untuk pengembangan formula sediaan mucoadhesive microspheres amoksisilin trihidrat dengan kitosan sebagai polimer mucoadhesive dan etil selulosa sebagai polimer matriks. Masing-masing formula dilakukan analisis tiga respon antara lain ukuran partikel, entrapment efficiency, dan kekuatan mucoadhesive dan dilakukan penentuan formula optimum menggunakan desain faktorial. Karakterisasi yang dilakukan terhadap formula optimum yaitu penentuan drug loading, yield, analisis gugus fungsi menggunakan FTIR, dan analisis morfologi menggunakan SEM. Peningkatan kitosan dan etil selulosa meningkatkan ketiga respon yang dianalisis. Formula AB dengan komposisi kitosan 4025 mg dan etil selulosa 2300 mg didapatkan sebagai formula optimum dengan nilai ukuran partikel 889,51 µm ± 5,91; nilai entrapment efficiency sebesar 89,43 % ± 0,76 dan kekuatan mucoadhesive sebesar 65,37 gram ± 1,07. Analisis FTIR mucoadhesive microspheres amoksisilin trihidrat menunjukkan tidak adanya interaksi antara bahan aktif dengan bahan lain yang digunakan dalam formula dilihat dari keberadaan serapan khas dan gugus fungsi dari amoksisilin trihidrat. Mucoadhesive microspheres dengan bentuk sferis, berbau khas, dan berwarna putih kuning gading memiliki nilai drug loading dan yield sebesar 10,20 % dan 87,66 %.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectMucoadhesive microspheresen_US
dc.subjectAmoksisilin Trihidraten_US
dc.subjectOptimasi konsentrasi kitosanen_US
dc.subjectFarmasetikaen_US
dc.titleOptimasi Komposisi Kitosan dan Etil Selulosa dalam Preparasi Mucoadhesive Microspheres Amoksisilin Trihidraten_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record