Show simple item record

dc.contributor.advisorCAHYONO, Bowo Eko
dc.contributor.advisorPRIYANTARI, Nurul
dc.contributor.authorZUHANNISA’, Shofitri
dc.date.accessioned2019-04-25T06:50:46Z
dc.date.available2019-04-25T06:50:46Z
dc.date.issued2019-04-25
dc.identifier.nimNIM141810201010
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90672
dc.description.abstractTujuan dari penelitian ini adalah melakukan pemetaan lokasi potensi mineralisasi emas di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, dengan cara mengetahui zona alterasi hidrotermal dan lineament (kelurusan) yang ada di lokasi penelitian. Setelah didapatkan lokasi potensi mineralisasi emas, maka dilakukan pengukuran terhadap luasan wilayah yang diketahui mengandung mineralisasi emas di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode penisbahan saluran (band ratios) yaitu metode membagi nilai Digital Number (DN) suatu band dengan nilai DN band yang lain untuk memperjelas kenampakan suatu objek dipermukaan yang sulit atau tidak dapat dilihat oleh band tunggal. Metode band ratios dalam penelitian ini digunakan untuk memperoleh zona alterasi vii hidrotermal. Selain zona alterasi, dilakukan juga ekstraksi lineament untuk memperoleh lineament (kelurusan). Penelitian ini memanfaatkan teknologi penginderaan jauh dengan memanfaatkan data citra Landsat 8. Hasil penelitian ini diperoleh beberapa wilayah yang terdapat potensi mineralisai emas yang tersebar di tujuh kecamatan berbeda di Kabupaten Tapanuli Selatan, yakni di Kecamatan Batang Toru, Kecamatan Angkola Sangkunur, Kecamatan Sipirok, Kecamatan Angkola Timur, Kecamatan Aekbilah, Kecamatan Batang Angkola, dan Kecamatan Sayurmatinggi. Lokasi-lokasi yang berhasil dipetakan tersebut melengkapi lokasi potensi mineralisasi emas yang pernah dipetakan oleh Harahap dan Danoedoro (2016) serta data bahan tambang emas dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tapanuli Selatan. Berdasarkan pemetaan potensi mineralisai emas yang telah dilakukan, maka dapat diketahui luasan wilayah yang terdapat potensi mineralisasi emas dengan membuat polygon area. Luasan potensi mineralisasi emas ini dihitung luasan total di setiap kecamatannya. Maka didapatkan luas total potensi mineralisasi emas di Kecamatan Batang Toru adalah 6,10 km 2 , di Kecamatan Sipirok seluas 0,69 km 2 , di Kecamatan Aekbilah seluas 0,32 km 2 , di Kecamatan Angkola Sangkunur seluas 0,27 km 2 , di Kecamatan Sayurmatinggi seluas 0,14 km 2 , di Kecamatan Angkola Timur seluas 0,07 km 2 , dan yang paling kecil di Kecamatan Batang Angkola yakni seluas 0,03 km 2 . Berdasarkan luasan tersebut, diperoleh kesimpulan bahwa potensi mineralisasi emas di Kabupaten Tapanuli Selatan yang paling luas terdapat di Kecamatan Batang Toru. Keberadaan potensi mineralisasi emas yang besar di Kecamatan Batang Toru tersebut juga ditunjukkan dengan adanya aktivitas pertambangan emas resmi yang beroperasi di wilayah Batang Toru.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141810201010;
dc.subjectLandsat 8en_US
dc.subjectMineralisasi Emasen_US
dc.titlePemanfaatan Citra Landsat 8 Untuk Pemetaan Potensi Mineralisasi Emas Di Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utaraen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record