Show simple item record

dc.contributor.advisorRACHMAWATI, Sinta
dc.contributor.advisorRACHMAWATI, Ema
dc.contributor.authorHAZRINA, Inasa
dc.date.accessioned2019-04-18T09:08:22Z
dc.date.available2019-04-18T09:08:22Z
dc.date.issued2019-04-18
dc.identifier.nim142210101095
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90545
dc.description.abstractDiare adalah kejadian buang air besar dengan bentuk tinja cair dan frekuensi lebih dari 3 kali dalam 24 jam yang dapat disertai dengan lendir atau tanpa lendir dan darah. Diare merupakan penyebab kematian nomor satu di Indonesia pada balita sekitar 25,2% dan peringkat ke empat untuk semua usia sekitar 13,2%. Menurut Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2007, kejadian diare bila dilihat per kelompok umur didapatkan prevalensi tertinggi terdapat pada balita (1-4 tahun) yaitu 16,7% bila dibandingkan dengan usia < 1 tahun yaitu 16,5% dan usia 6-14 tahun yaitu 9%. Diare di Kabupaten Jember menduduki peringkat 4 besar. Pada tahun 2011 didapatkan kasus diare sebesar 70.401 dengan jumlah balita diare sekitar 34.228 orang, tahun 2012 didapatkan kasus diare sebesar 74.381 dengan jumlah balita sebesar 35.009 orang dan pada tahun 2013 didapatkan kasus diare sebesar 73.586 orang dengan jumlah balita diare sekitar 36.388 orang. Orang tua khususnya ibu memegang peranan penting dalam mengatasi diare. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah pengobatan sendiri. Penderita diare pada balita di Kecamatan Kaliwates menduduki peringkat ke-5 di Kabupaten Jember. Penelitian ini dilakukan dengan desain cross-sectional terhadap 348 responden yang memiliki balita berusia ≤ 5 tahun di 3 puskesmas Kecamatan Kaliwates. Sampel dalam penelitian ini diambil dengan cara tertentu. Pengambilan sampel dilakukan menggunakan proportional purposive sampling. Sebelum kuesioner digunakan, terlebih dahulu kuesioner dilakukan uji validitas (face validity dan content validity) dan uji reliabilitas yang dilihat dari hasil Cronbach’s alpha (α) yaitu sebesar 0,724 yang berarti kuesioner memiliki reliabilitas yang tinggi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ibu memiliki tingkat pengetahuan cukup sebesar 41,7%, pengetahuan kurang sebesar 36,5% dan pengetahuan baik sebesar 21,8%. Pengetahuan responden terkait item pertanyaan etiologi diare, tujuan pengobatan sendiri dan penggunaan teh dalam diare masih tergolong kurang. Variabel sosiodemografi dianalisis dengan tingkat pengetahuan ibu terhadap pengobatan sendiri diare pada balita menggunakan analisis Chi-square dan Fisher Exact. Berdasar hasil yang diperoleh, terdapat variabel sosiodemografi usia, pendidikan terakhir, pekerjaan, penghasilan keluarga, jumlah anak, jumlah anggota keluarga yang berusia dewasa, sumber informasi dan pemberian edukasi memiliki hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan ibu (p<0,05) sedangkan status perkawinan dan pekerjaan suami tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap pengetahuan ibu (p>0,05).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectDiareen_US
dc.subjectDiare Balitaen_US
dc.subjectProsedur penanganan diareen_US
dc.subjectFarmasien_US
dc.titleTingkat Pengetahuan Ibu terhadap Pengobatan Sendiri Diare pada Balita di Kecamatan Kaliwatesen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record