Show simple item record

dc.contributor.advisorANDARINI, Novita
dc.contributor.authorPUSPITASARI, Desy
dc.date.accessioned2019-04-15T05:11:30Z
dc.date.available2019-04-15T05:11:30Z
dc.date.issued2019-04-15
dc.identifier.nimNIM141810301013
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90489
dc.description.abstractProduksi Biodiesel yang meningkat tiap tahunnya menyebabkan peningkatan jumlah produk samping berupa crude gliserol. Peningkatan crude gliserol tidak diimbangi dengan diversifikasi produk dan pemanfaatannya hanya berupa proses pemurnian, dan dirasa kurang menguntungkan karena harga gliserol cukup rendah di pasaran. Masalah ini dapat diatasi dengan mengolah gliserol menjadi turunannya berupa triasetin menggunakan metode esterifikasi gliserol dan asam asetat dengan bantuan zeolit yang diaktivasi secara fisik maupun kimia sebagai katalis.Aktivasi secara kimia dilakukan dengan proses pengasaman menggunakan larutan NH Cl dan aktivasi secara fisik dengan kalsinasi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui pengaruh NH 4 Cl terhadap kristalinitas dan konversi gliserol, serta pengaruh komposisi katalis terhadap konversi gliserol dan selektivitas katalis terhadap triasetin. 4 Variabel yang dianalisis adalah karakterisasi katalis berupa kristalinitas dan keasaman, sedangkan crude gliserol dan gliserol hasil pemurnian dengan beberapa tahapan dikarakterisasi berupa sifat fisik massa jenis, viskositas dan kadar air. Gliserol pemurnian dan asam asetat diesterifikasi, dilakukan penambahan katalis dengan variasi konsentrasi NH Cl 0,1;0,2;0,3;0,4M dan hasil optimumnya digunakan pada esterifikasi selanjutnya dengan variasi komposisi katalis 2%,3%,4%,5%. 4 Hasil analisis menunjukkan bahwa kualitas crude gliserol setelah mengalami pemurnian meningkat baik dari massa jenis, viskositas dan kadar air. Variasi konsentrasi NH Cl0,1; 0,2; 0,3; 0,4M pada proses aktivasi zeolit katalis juga meningkatkan keasaman dari 0,351 menjadi 1,756 mmol/gram. Konsentrasi NH 4 4 Cl tidak berpengaruh terhadap kristalinitas zeolit katalis melainkan hanya berpengaruh terhadap nilai keasaman. Kosentrasi NH Cl yang meningkat menyebabkan nilai keasaman yang meningkat pula. Peningkatan konsentrasi NH 4 4 Cl mempengaruhi hasil konversi gliserol. Semakin tinggi konsentrasi NH Cl menghasilkan nilai konversi gliserol meningkat dan hasil paling tinggi adalah konsentrasi 0,4M mencapai 80,99%. Variasi komposisi katalis juga berpengaruh terhadap nilai konvesi gliserol. Hasil paling optimum terdapat pada konversi gliserol pada esterifikasi menggunakan katalis konsentrasi NH Cl 0,4M dan komposisi katalis 4% sebesar 90,10%, dan nilai konversi pada komposisi 5% mengalami penurunan dikarenakan peningkatan jumlah air yang terbentuk yang menghambat difusi reaktan ke sisi aktif katalisator serta selektivitas katalis terhadap triasetin menghasilkan nilai yang lebih rendah dibandingkan dengan produk lainnya berupa monoasetin. 4 4en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141810301013;
dc.subjectBiodieselen_US
dc.titleVariasi Konsentrasi NH 4 Cl Dalam Proses Aktivasi Zeolit Dan Komposisi Katalis Terhadapproses Esterifikasi Gliserol Menjadi Triasetinen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record