Penggunaan Penginderaan Jauh untuk Deteksi Gumuk (Studi Kasus Keberadaan Gumuk di Kabupaten Jember Tahun 2000 dan 2011
Abstract
Karakteristik gumuk dilihat pada pemodelan data lapang Astutik (2015) dalampenelitian ini menggunakan metode kriging. Karakteristik ketinggian gumukberkisar antara 3-67 meter, luasan berkisar antara 1-15,1 ha dan nilaikelerengan gumuk berkisar 0-75%.
Sebaran gumuk dengan jumlah terbanyak berada di Kecamatan Kalisat yaitu214 gumuk, sedangkan Kecamatan yang tidak terdapat gumuk yaituKecamatan Panti. Jumlah sebaran gumuk pada tahun 2000 sebayak 1323sedangkan tahun 2011 berjumlah 1068 gumuk. Hal tersebut menunjukkanadanya penurunan jumlah gumuk, penurunan gumuk yang ditunjukkan dengandata tahun 2000 dan 2011 sebanyak 255 gumuk yang terjadi hampir padasetiap Kecamatan. Penurunan jumlah terbanyak berada di Kecamatan Mayangsebanyak 32 gumuk, sedangkan kecamatan yang tidak mengalami penurunanjumlah gumuk yaitu Kecamatan Sukorambi dan Arjasa. Nilai akurasiidentifikasi titik gumuk data citra terhadap data lapang sebesar 79,86 % untukdata citra SRTM tahun 2000, sedangkan keakuratan data citra ASTER GDEMtahun 2011 sebesar 73,45%.