dc.description.abstract | Pembedahan merupakan kegiatan pengobatan dengan cara menunjukkan
bagian tubuh yang akan ditangani dengan cara membuat suatu sayatan dan
berakhir pada penjahitan luka. Fase pre operasi merupakan tindakan yang penting
untuk keberhasilan pembedahan dan akan menjadi landasan untuk fase
berikutnya. Hal tersebut menjadi suatu gangguan fisik yang akan berakibat pada
gangguan psikologis. Salah satu koping yang dapat mengatasi gangguan
psikologis adalah religiusitas. Religiusitas dapat menurunkan gangguan psikologis
yang dialami oleh pasien pre operasi.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis gambaran tingkat religiusitas
pada pasien pre operasi di Rumah Sakit Baladhika Husada (DKT) Jember.
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif menggunakan desain penelitian
deskriptif eksploratif dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan
sampel menggunakan teknik non probability sampling dengan cara quota
sampling. Perhitungan sampel menggunakan rumu slovin dengan presisi mutlak
terhadap populasi yang diinginkan 10% atau 0,1 sehingga diperoleh 41 responden.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner karakteristik responden dan kuesioner
skala religiusitas yang terdiri dari 15 pertanyaan dan memiliki 2 pilihan jawaban.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 37 orang (90,2%) tingkat
religiusitas pada pasien pre operasi tinggi dan sebanyak 4 orang (9,8%) tingkat
religiusitasnya rendah. Indikator religiusitas dengan nilai tinggi yakni pengalaman
(97,6%) sedangkan indicator terendah adalah konsekuensi (90,2%). Tingginya
religiusitas individu, dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya usia,
pendidikan dan pengalaman. Semakin meningkatnya usia, maka pengalaman yang
dialami juga semakin banyak dan menjadikan individu memiliki koping positif .
Hal tersebut juga didasari dengan pedidikan yang cukup tinggi sehingga individu
memiliki pemikiran yang kritis.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah tingkat religiusitas pada pasien pre
operasi tinggi. Religiusitas merupakan pendorong terjadinya koping yang sehat
dalam menangani gangguan fisik dan psikologis pasien. Oleh karena itu, penting
bagi perawat untuk mengkaji tingkat religiusitas pasien pre operasi sehingga dapat
diberikan intervensi berbasis religiusitas. | en_US |