Show simple item record

dc.contributor.advisorARMIYANTI, . Yunita
dc.contributor.advisorKOMARIAH, Cicih
dc.contributor.authorCAHYANI, Desi Dwi
dc.date.accessioned2019-04-12T08:39:32Z
dc.date.available2019-04-12T08:39:32Z
dc.date.issued2019-04-12
dc.identifier.nim152010101022
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90456
dc.description.abstractCacingan merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup serius dan mempengaruhi sekitar sepertiga dari populasi global salah satunya diakibatkan oleh infeksi soil-transmitted helminths (STH) seperti Ascaris lumbricoides, Trichuris trichiura, dan hookworm (Necator americanus dan Ancylostoma duodenale). Indonesia memiliki prevalensi yang bervariasi antara 2,5%-62%. Infeksi ini dapat menyebabkan gangguan salah satunya perubahan gambaran darah seperti leukositosis, eosinofilia, dan perubahan kadar hemoglobin. Eosinofilia dapat diketahui dengan cara melakukan pemeriksaan hitung jenis leukosit yang terdiri dari eosinofil, basofil, neutrofil (stab dan segmen), limfosit dan monosit. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran hitung jenis leukosit pada pekerja Perkebunan Sumber Wadung yang terinfeksi soil-transmitted helminths. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif observasional, dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilakukan di Perusahaan Daerah Perkebunan (PDP) Sumber Wadung, Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember. Populasi dari penelitian ini adalah para pekerja perkebunan kopi PDP Sumber Wadung. Besar sampel pada penelitian ini menggunakan total sampling, sehingga seluruh responden yang positif terinfeksi STH akan dijadikan sampel dalam penelitian ini. Teknik pengambilan sampel feses dan darah dalam penelitian ini menggunakan total sampling. Pemeriksaan feses dengan metode konsentrasi (sedimentasi dan flotasi) digunakan untuk menentukan adanya infeksi STH, sedangkan untuk pemeriksaan hitung jenis leukosit pada pekerja yang terinfeksi STH menggunakan metode differential count. Hasil pemeriksaan feses pada penelitian ini didapatkan hasil 26,7% (27/101) pekerja positif terinfeksi STH, dengan rincian STH jenis hookworm memiliki persentase 92,6% (25/27), dan sisanya terinfeksi oleh dua spesies sekaligus (infeksi ganda) oleh Ascaris lumbricoides dan hookworm sebanyak 7,4% (2/27). Hasil pemeriksaan hitung jenis leukosit menggunakan metode differential count menunjukkan hasil pada pekerja yang terinfeksi hookworm, 8 pekerja memiliki hitung jenis leukosit yang normal dan 17 pekerja memiliki hitung jenis leukosit abnormal, sedangkan pada seluruh pekerja yang terinfeksi ganda menunjukkan hasil hitung jenis leukosit yang abnormal. Rata-rata hitung jenis leukosit pada infeksi hookworm tidak ada jenis leukosit yang mengalami peningkatan, sedangkan rata-rata hitung jenis leukosit pada infeksi ganda (A. lumbricoides dan hookworm), kode sampel SA 10 dan SC 10, jenis leukosit yang mengalami peningkatan adalah eosinofil yaitu sebesar 8% dan 5% (normal 2-4%), selain itu pada kode sampel SA 10 juga didapatkan peningkatan neutrofil stab sebesar 56% (normal 0-12%).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectSoil-transmitted Helminthsen_US
dc.subjectLeukositen_US
dc.subjectKedokteranen_US
dc.subjectKesehatan pekerjaen_US
dc.titleGambaran Hitung Jenis Leukosit pada Pekerja Perkebunan Sumber Wadung Kabupaten Jember yang Terinfeksi Soil-transmitted Helminthsen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record