dc.description.abstract | Metode Vacuum Consolidation System merupakan metode perbaikan tanah lunak yang menjadi salah satu alternative yang patut dipertimbangkan dalam penanggulangan penurunan konsolidasi tanah lunak, terutama pada kawasan proyek yang kesulitan dengan pengadaan material timbunan. Metode Vacuum Consolidation System di Indonesia masih tidak banyak dikenal, dikarenakan ada beberapa faktor kendala. Salah satu kendala ialah kurangnya litelatur yang bisa dijadikan referensi dalam perencanaan dan pelaksanaan pembebanan vakum di lapangan. Evaluasi perbaikan tanah lunak dengan metode Vacuum Consolidation System perlu untuk dilakukan guna menambah literatur dan parameter tanah baru sebagai acuan untuk pengerjaan tanah pada area tersebut. Dalam penelitian ini dilakukan evaluasi mencakup 3 instrumen geoteknik dimana settlement plate digunakan untuk mengevaluasi penurunan tanah secara teoritis dan metode observasi Asaoka serta derajat konsolidasi aktual. Hasil perhitungan drajat konsolidasi dari settlement plate dibandingkan dengan evaluasi kelebihan tekanan air pori tanah menggunakan bacaa wire vibrating piezometer. Vacuum gauge memiliki fungsi sebagai efektifitas tekanan vakum pada tanah yang diberikan, untuk tekanan efektifitas pompa vakum sendiri digunakan 80%. Data labolatorium tanah yang didapatkan kurang lengkap sehingga penelitian ini membahas parameter tanah menggunakan metode back analysis. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah perbandingan penurunan aktual dan teoritis rata-rata sebesar 0,743. untuk rata-rata prediksi penurunan tanah akhir dengan observasi metode Asaoka didapatkan hasil sebesar 912,97 mm.
Derajat konsolidasi rata-rata dari bacaan settlement plate didapatkan sebesar 91,86% sedangkan derajat konsolidasi dari bacaan vibrating wire piezometer sebesar 84,36%. Dengan tekanan efektif 81 kPa pompa vakum mencapai berturut pada bacaan VG SP.11 hari ke-165, bacaan VG SP.12 hari ke-195, bacaan VG SP.13 hari ke-148. Hasil dari back analysis terdapat nilai rata-rata mv sebesar 0,000616 m²/kN, kv sebesar 0,000034 m/hari, Ch sebesar 0,002097 m²/hari, dan Cc sebesar 0,371. | en_US |