Show simple item record

dc.contributor.advisorMISTO
dc.contributor.advisorPURWANDARI, Endhah
dc.contributor.authorROFII, Ahmad
dc.date.accessioned2019-04-09T07:17:19Z
dc.date.available2019-04-09T07:17:19Z
dc.date.issued2019-04-09
dc.identifier.nimNIM111810201007
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/90207
dc.description.abstractIndonesia merupakan negara yang memiliki perusahaan atau pabrik tebu yang bisa dikatakan cukup berkembang. Depertemen pertanian memperkirakan produksi gula domestik akan mengalami peningkatan sebesar 2,9 juta metrik ton. Namun, tingkat impor gula pada tahun 2009 diprediksi akan mengalami peningkatan menjadi 1,93 juta ton. Meningkatnya impor tersebut bertujuan untuk menjaga stok gula tahun depan yang dipastikan akan mendapatkan tekanan dari meningkatnya permintaan konsumen lokal. Gula adalah karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan merupakan oligosakarida, polimer dengan derajat polimerisasi 2-10 dan biasanya bersifat larut dalam air yang terdiri dari dua molekul yaitu glukosa dan fruktosa. Gula memberikan flavor dan warna melalui reaksi warning secara non enzimatis pada berbagai jenis makanan. Gula paling banyak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis makanan atau minuman. Dalam industri pangan, sukrosa diperoleh dari bit atau tebu. Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai indeks bias pada larutan gula dengan beberapa variasi konsentrasi yang berbeda, dengan memanfaatkan instrumen spektrometer prisma untuk menentukan panjang gelombang pada spektrum warna merah pada sinar lampu mercury dan menentukan nilai indeks bias dari larutan gula tersebut. Penelitian ini menggunakan dua set alat yang digunakan yaitu spektrometer kisi dan spektrometer prisma, spektrometer kisi untuk menentukan panjang gelombangnya sedangkan spektrometer prisma untuk menentukan nilai indeks bias dari beberapa variasi konsentrasi larutan gula dengan memanfaatkan sinar laser mercury Philips HPL-N 80W Setelah ditentukan nilai panjang gelombang elektromagnetik pada spektrum warna merah, kemudian dilakukan pengambilan data sudut deviasinya terlebih dulu dengan cara menentukan sudut datang dari posisi 0º hingga 45º. Dengan hal tersebut bisa menentukan nilai sudut deviasinya dan nilai sudut deviasi minimumnya. Berdasarkan analisis data yang diperoleh bahwasanya nilai sudut deviasi yang diperoleh yaitu semakin besar nilai konsentrasinya maka sudut deviasinya semakin besar pula, kemudian menentukan nilai sudut deviasi minimumnya. Sudut deviasi minimum yang diperoleh dari data yaitu terdapat pada sudut datang pada posisi 15º, pada konsentrasi 10% nilai sudut deviasi minimumnya terletak pada sudut datang di posisi 20º. Kemudian dari sudut deviasi tersebut maka dapat ditentukan nilai indeks bias pada setiap konsentrasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, dapat disimpulkan semakin besar nilai konsentrasi larutan gula maka semakin besar pula nilai indeks biasnya. Hal ini sudah sesuai dengan teori yang sudah analisis oleh frederiksenen_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries111810201007;
dc.subjectIndeks Biasen_US
dc.subjectLarutan Gulaen_US
dc.subjectSpektrometer Prismaen_US
dc.titlePenentuan Indeks Bias Larutan Gula Menggunakan Spektrometer Prismaen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record