dc.description.abstract | Kadar gula darah yang tinggi pada pasien diabetes melitus mengakibatkan
beberapa komplikasi, salah satunya yaitu luka diabetes. Luka tersebut dapat
menyebabkan amputasi jika tidak ditangani. Terapi medikamentosa yang ada untuk
menangani luka diabetes ialah berupa antibiotik topikal gentamicin. Namun, obat
ini memiliki beberapa efek samping sehingga dibutuhkan obat alternatif lain untuk
luka diabetes. Pada luka diabetes proses penyembuhan lebih lama dikarenakan
adanya faktor-faktor yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah tersebut.
Fraksi air umbi bidara upas (Merremia mammosa (Lour.)) mempunyai kandungan
senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, alkaloid, dan resin glikosida yang
bermanfaat pada penyembuhan luka. Angiogenesis adalah sebuah proses
pembentukan kembali kapiler-kapiler darah yang rusak yang penting dalam proses
penyembuhan luka. Proses ini penting untuk oksigenasi dan suplai nutrisi pada
jaringan yang baru terbentuk. VEGF merupakan salah satu growth factor
proangiogenik yang penting pada proses angiogenesis. Tujuan dari penelitian ini
yaitu mengetahui efektivitas fraksi air umbi bidara upas (Merremia mammosa
(Lour.)) pada penyembuhan luka tikus diabetes dalam berbagai dosis dilihat dari
ekspresi VEGF. Efektivitas dilihat dari adanya perbedaan ekspresi VEGF pada
pemberian dosis fraksi air umbi bidara upas pada luka tikus diabetes.
Pada penelitian ini digunakan jenis dan rancangan penelitian true
experimental labolatories dan post test only control group design. Terdapat
beberapa kelompok dengan pemberian perlakuan secara topikal yaitu kontrol
negatif (aquadest), positif (gentamicin 0,1%), kelompok dengan pemberian 12,5
mg, 25 mg, 50 mg, dan 100 mg faksi air umbi bidara upas. Perlakuan diberikan
pada total 24 luka tikus diabetes 2 hari sekali pada hari ke-1 hingga ke-10 setelah pemberian eksisi berukuran 2x2 cm2
. Setelah hari ke-10, dilakukan pengambilan
jaringan kemudian dilakukan pewarnaan imunohistokimia untuk mengetahui
ekspresi VEGF. Hasil dari perhitungan ekspresi VEGF dihitung pada software
ImageJ, dimasukkan pada sistem skoring histologi (lemah 1; sedang 2; kuat 3) dan
hasil skoring dianalisis melalui software statistik dengan menggunakan uji One
Way ANOVA dan uji Post Hoc LSD.
Hasil yang didapatkan yaitu bahwa ekspresi VEGF terendah hingga
tertinggi yaitu T1 (42,38), K(-) (42,84), K(+) (62,08), T2 (66,97), dan T4 (111,61).
Hasil uji One Way ANOVA menunjukkan p<0,001, kemudian dilakukan uji Post
Hoc LSD dan didapatkan kelompok K(-) berbeda signifikan dengan T2, T3 dan T4.
Kelompok T1 berbeda signifikan dengan T2, T3, dan T4. Kelompok T2 memiliki
perbedaan bermakna dengan kelompok K(-), T1, dan T4. Kelompok T3 berbeda
signifikan dengan kelompok K(-), T1, dan T4. Kelompok T4 berbeda signifikan
dengan seluruh kelompok lain. Kelompok kontrol positif mempunyai perbedaan
signifikan dengan kelompok T4 (p≤0,001).
Berdasarkan hasil pengamatan di atas maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat perbedaan ekspresi VEGF pada pemberian fraksi air umbi bidara upas
dalam berbagai dosis. Hal ini dikarenakan terdapat senyawa-senyawa aktif yang
memungkinkan terjadinya penyembuhan luka diabetes yang ditandai dengan
peningkatan ekspresi VEGF, seperti flavonoid, tanin, alkaloid, dan resin glikosida.
Peningkatan ekspresi VEGF dapat mempercepat penyembuhan pada luka tikus
diabetes. | en_US |