Show simple item record

dc.contributor.advisorOktadianto, Lukman
dc.contributor.advisorWahyudi, Septa Surya
dc.contributor.authorNUGRAHANI, Arista Prima
dc.date.accessioned2019-03-28T07:29:19Z
dc.date.available2019-03-28T07:29:19Z
dc.date.issued2019-03-28
dc.identifier.nimNIM152010101003
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89917
dc.description.abstractNeonatus adalah masa saat terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan di dalam rahim menjadi di luar rahim yakni usia 0 – 28 hari. Neonatus memiliki risiko tinggi mengalami kondisi kegawatan hingga kematian. World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa terdapat 2,6 juta bayi meninggal di tahun 2016 atau terdapat 7000 bayi meninggal setiap harinya. Usaha untuk menanggulangi tingginya risiko kematian pada bayi yang mengalami kondisi kegawatan ialah perawatan bayi secara intensif salah satunya di Neonatal Intensive Care Unit (NICU). Faktor-faktor yang memengaruhi outcome hasil perawatan bayi selama di NICU ialah faktor dari persalinan, faktor dari bayi, dan faktor kondisi kegawatan neonatus. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang memengaruhi mortalitas neonatus serta mengetahui proporsi mortalitas pasien neonatus yang menerima perawatan di NICU. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi dan rujukan dalam upaya peningkatan strategi penanggulangan tingginya angka kematian neonatus. Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik observasional dengan pendekatan retrospektif yang dilakukan di RSD dr. Soebandi Jember. Populasi dan sampel penelitian adalah seluruh pasien neonatus yang dirawat di ruang NICU RSD dr. Soebandi Jember antara rentang waktu 1 Januari 2017 sampai 31 Desember 2017. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Analisis data yang digunakan adalah analisis statistik dekriptif, Chi-square atau Fisher’s exact, dan uji multiple logistic regression dengan interval kepercayaan 95%. Hasil dari penelitian ini didapatkan proporsi mortalitas neonatus di NICU sebesar 55,4%. Hasil uji hubungan faktor kegawatan neonatus di antaranya hubungan asfiksia dengan outcome menggunakan uji Chi-square menunjukkan nilai p=0,005 (OR 0,34), hubungan gawat napas dengan outcome menggunakan uji Chi-square menunjukkan nilai p=0,137 (OR 1,75), hubungan prematur dengan outcome menggunakan uji Chi-square menunjukkan nilai p=0,005 (OR 3,03), hubungan kejang dengan outcome menggunakan uji Fisher’s exact menunjukkan nilai p=0,264 (OR 1,98), hubungan hiperbilirubinemia dengan outcome menggunakan uji Chi-square menunjukkan nilai p=0,005 (OR 0,36), hubungan Necrotizing Enterocolitis (NEC) dengan outcome menggunakan uji Fisher’s exact menunjukkan nilai p=0,581 (OR 1,63), hubungan sepsis dengan outcome menggunakan uji Chi-square menunjukkan nilai p=0,002 (OR 3,23). Kemudian hasil uji hubungan faktor dari bayi dengan outcome mortalitas diantaranya hubungan berat badan lahir dengan outcome menggunakan uji Chi-square menunjukkan nilai p=0,243 (OR 1,39), hubungan APGAR score menit ke-1 dengan outcome menggunakan uji Fisher’s exact menunjukkan p=0,761, dan hubungan APGAR score menit ke-5 dengan outcome menggunakan uji Chi-square menunjukkan p=0,578. Selanjutnya, hasil uji hubungan faktor dari persalinan dengan outcome mortalitas di antaranya hubungan usia kehamilan dengan outcome menggunakan uji Chi-square menunjukkan nilai p=0,008, hubungan cara persalinan dengan outcome menggunakan uji Chi-square menunjukkan nilai p=0,011 (OR 2,64), hubungan asal persalinan dengan outcome menggunakan uji Chi-square menunjukkan nilai p=0,065 (OR 2,04), hubungan ketuban pecah dini (KPD) dengan outcome menggunakan uji Chi-square menunjukkan nilai p=0,189 (OR 1,93), dan hubungan gawat janin dengan outcome menggunakan uji Fisher’s exact menunjukkan nilai p=0,245 (OR 0,51). Sedangkan hasil uji multiple logistic regression hubungan variabel-variabel dengan p<0,25 dengan outcome menunjukkan bermakna pada variabel KPD (OR=7,50; p=0,017), sepsis (OR=5,43; p=0,001), cara persalinan (OR=3,97; p=0,011), usia kehamilan (OR=3,15; p=0,022), serta hiperbilirubinemia (OR=0,16; p=0,000). Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor yang memengaruhi mortalitas neonatus di NICU RSD dr. Soebandi Jember pada tahun 2017 bermakna pada prematur, sepsis, cara persalinan dan KPD.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries152010101003;
dc.subjectNeonatusen_US
dc.subjectRSD dr. Soebandi Jemberen_US
dc.subjectNICUen_US
dc.titleAnalisis Mortalitas Neonatus di NICU RSD dr. Soebandi Jember Tahun 2017en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record