dc.description.abstract | Skabies merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei varian hominis. Angka kejadian skabies
masih cukup tinggi terutama di daerah yang padat penduduknya, karena dapat lebih
mudah terjadi penularan dengan kontak langsung atau kontak tidak langsung.
Gejala yang dirasakan pada penderita skabies adalah gatal pada malam hari,
menyerang manusia secara kelompok misalnya dalam sebuah keluarga, asrama atau
pondokan. Tanda lain yang dapat ditemukan adalah adanya papula (bintil), pustula
(bintil bernanah), ekskoriasi (bekas garukan), dan bekas-bekas lesi yang berwarna
hitam pada kulit. Faktor yang dapat mendukung terjadinya skabies adalah tingkat
pengetahuan dan personal hygiene. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
hubungan tingkat pengetahuan dan personal hygiene para santri dengan kejadian
skabies di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember.
Jenis penelitian ini menggunakan metode analitik observasional dengan
desain cross sectional yang dilaksanakan di Pondok Pesantren Miftahul Ulum
Kecamatan Kalisat Kabupaten Jember. Sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah santri SMP dan SMA berjumlah 229 santri yang sesuai dengan kriteria
inklusi dan eksklusi. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data
primer yaitu pemeriksaan fisik dan kuesioner. Hasil penelitian di analisis
menggunakan Statistical Package for Social Science (SPSS) dengan uji Chi Square
dan uji multiple logistic regression.
Hasil penelitian ini didapatkan angka kejadian skabies sebanyak 105 (45,9%)
responden. Variabel tingkat pengetahuan tentang skabies (p value = 0,361) dan
personal hygiene (p value = 0,869) menunjukkan tidak ada hubungan yang
bermakna dengan kejadian skabies. Faktor yang mempunyai hubungan signifikan dengan kejadian skabies yaitu penggunaan handuk secara bergantian (p value =
0,019). | en_US |