Show simple item record

dc.contributor.advisorOKTORA, Lusia
dc.contributor.authorKHOIRUNISA, Tiara Ismihayati
dc.date.accessioned2019-03-04T03:41:25Z
dc.date.available2019-03-04T03:41:25Z
dc.date.issued2019-03-04
dc.identifier.nimNIM142210101099
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89728
dc.description.abstractPiroksikam adalah turunan oksikam dengan aktivitas antiinflamasi nonsteroid (AINS) kuat. Berdasarkan Biopharmaceutic Drug Classification System, piroksikam digolongkan ke dalam kelas 2 yang memiliki ciri kelarutan yang rendah dan permeabilitas yang tinggi. Dengan kelarutan yang rendah, menyebabkan piroksikam dalam sediaan oral terutama dalam bentuk padat cenderung memiliki bioavailabilitas yang rendah. Sifat kelarutan dan disolusi obat merupakan faktor penentu utama dari bioavailabilitas oral, karena bahan aktif dalam bentuk sediaan padat harus mengalami disolusi sebelum dapat diserap dari sistem gastrointestinal. Obat yang memiliki kemenlarutan rendah dalam air perlu dilakukan modifikasi untuk meningkatkan kelarutannya. Pada penelitian ini, metode modifikasi yang dilakukan adalah metode likuisolid. Metode likuisolid memiliki beberapa keuntungan yaitu, metode pembuatannya sederhana, cocok untuk produksi skala industri, dan bioavailabilitas obat meningkat karena obat berada dalam bentuk terdispersi molekuler. Teknik likuisolid merupakan teknik untuk mengubah suatu bentuk cair ke keadaan serbuk kering yang memiliki sifat alir dan kompresibilitas baik, melalui pencampuran fisik sederhana dengan bahan pembawa dan bahan penyalut tertentu. Pada teknik likuisolid dibutuhkan pelarut non-volatil untuk bahan obat yang sukar larut. Pada penelitian ini, pelarut non-volatil yang digunakan adalah PEG 400 dan polisorbat 80. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jumlah PEG 400, polisorbat dan kombinasi keduanya terhadap sifat fisik tablet dan laju disolusi tablet likuisolid piroksikam serta mengetahui komposisi PEG 400 dan polisorbat 80 pada formula optimum. Optimasi dilakukan dengan menggunakan simplex lattice design sehingga dibuat 3 macam formula dengan perbandingan PEG 400 dan polisorbat 80 pada 3 macam perbandingan konsentrasi (100%:0%; 50%:50%; 0%:100%). Berat tablet setiap formula adalah 350 mg. Respon yang ingin diteliti adalah pelepasan obat pada menit ke-40 (%T40). Evaluasi dilakukan pada campuran serbuk akhir likuisolid dn tablet yang dihasilkan. Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan didapatkan nilai untuk respon yang diinginkan dan diolah dengan software Design Expert 10.0.0 trial version. Hasil olah data melalui software yersebut berupa persamaan umum yang menggambarkan efek masing-masing faktor terhadap respon. Hasil respon %T40 menunjukkan dari yang terbesar hingga terkecil secara berurutan bahwa F2 > F1 > F3 > F0. Hasil tersebut menunjukkan bahwa adanya pelarut non-volatil pada tablet likuisolid dapat meningkatkan disolusi obat dibandingkan dengan tablet konvensional. Formula optimum yang didapatkan untuk tablet dengan bobot 350 mg memiliki nilai desirability 0,837 dengan jumlah PEG 400 sebesar 15,231 mg dan jumlah polisorbat 80 sebesar 14,769 mg.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries142210101099;
dc.subjectOptimasi Proporsi Pelaruten_US
dc.subjectPiroksikamen_US
dc.titleOptimasi Proporsi Pelarut Polietilen Glikol 400 Dan Polisorbat 80 Terhadap Disolusi Tablet Likuisolid Piroksikamen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record