Show simple item record

dc.contributor.advisorSUPRIYADI
dc.contributor.advisorPRIYANTARI, Nurul
dc.contributor.authorPURWANDI, Sigit
dc.date.accessioned2019-03-04T02:17:11Z
dc.date.available2019-03-04T02:17:11Z
dc.date.issued2019-03-04
dc.identifier.nimNIM131810201057
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89710
dc.description.abstractEnergi panasbumi adalah energi yang tersimpan dalam bentuk air atau uap panas pada kondisi geologi tertentu di kedalaman beberapa kilometer dalam kerak bumi. Salah satu panasbumi yang ada di Jawa Timur berada pada wilayah Blawan-Ijen. Kawasan tersebut memiliki luas 62.620 ha (626,2 km 2 ) yang secara administratif meliputi Kabupaten Situbondo, Bondowoso dan Banyuwangi. Panasbumi Blawan-Ijen yang memiliki manifestasi berupa kawah Ijen dan mata airpanas Kalisengon. Eksplorasi panasbumi tidak terlepas dari konsep dasar pola aliran air tanah dengan mempelajari pola aliran fluida. Metode self potential yang didesain dengan elektroda pot berpori (porous pot) sangat tepat diterapkan untuk penelitian panasbumi, karena reservoir panasbumi berisi fluida panas yang mengandung mineral-mineral sulfida yang bersifat konduktif. Tujuan pada penelitian ini adalah bagaimana metode self potential dapat dipergunakan untuk memperkirakan kedalaman (h) sumber anomali potensial diri di bawah permukaan. Sumber anomali self potential dapat diasumsikan berbentuk bola, pendekatan dapat dilakukan dengan menggunakan metode pencocokan kurva. Nilai kedalaman dari permukaan ke pusat bola dapat diketahui. Intepretasi yang dilakukan ditekankan pada intepretasi kualitatif yaitu untuk mengetahui persebaran nilai self potential. Hasil analisis interpretasi kemudian menjadi dasar untuk membuat kesimpulan. Metode penelitian yang dilakukan diawali dengan survei awal lokasi, studi literatur, penentuan lokasi dan lintasan. Pengambilan data di lapangan menggunakan metode self potential dengan konfigurasi leapfrog. Pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Microsoft Excel dan Surfer 12. Data primer hasil pengukuran nilai potensial dan koordinat di lapangan tersebut diolah dalam program Surfer 12 untuk mendapatkan peta kontur isopotensial. Peta kontur isopotensial diamati untuk mendapatkan pola aliran fluida serta disayat pada 5 titik yang telah ditentukan untuk mendapatkan titik kedalaman pada airpanas. Perhitungan pada titik sayatan menggunakan intrepretasi model bola dengan menentukan Vmin dan Vmax serta Xmin dan Xmax yang menghasilkan nilai kedalaman (h) pada sumber mata airpanas Kalisengon. Hasil yang diperoleh berdasarkan perhitungan yang telah dilakukan adalah distribusi nilai potensial, pola aliran fluida dan nilai kedalaman dari mata airpanas Kalisengon. Nilai potensial yang didapatkan dari pengukuran menyebar dari potensial rendah -13 mV hingga potensial tinggi 17 mV. Nilai potensial -1 mV sampai -13 mV menunjukkan anomali pada daerah airpanas Kalisengon. Daerah anomali memiliki pola aliran airpanas yang menyebar hampir di seluruh lokasi penelitian dan terpusat menuju sumber mata airpanas dan membentuk kolam airpanas. Dari kelima sayatan yang dihitung dengan metode bola terdapat variasi kedalaman. Sayatan ke 1 dan 5 mempunyai kedalaman 3,37 dan 5,7 m di bawah permukaan tanah yang dibuktikan dengan manifestasi permukaan berupa mata airpanas. Sedangkan sayatan ke 2, 3, dan 4 mempunyai kedalaman 1,34 m, 2,05 m, dan 1,5 m pada lokasi yang jauh dari mata airpanas. Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa daerah keluarnya mata airpanas Kalisengon masih termasuk wilayah panasbumi Blawan-Ijen.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries131810201057;
dc.subjectMetode Self Potentialen_US
dc.subjectInterpretasi Bawah Permukaanen_US
dc.titleInterpretasi Bawah Permukaan Dengan Metode Self Potential Daerah Mata Airpanas Blawan-Ijen (Studi Kasus : Mata Airpanas Kalisengon)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record