Show simple item record

dc.contributor.advisorKUSWANDI, Bambang
dc.contributor.authorCHASSANA, Rizka Illa
dc.date.accessioned2019-02-22T03:11:24Z
dc.date.available2019-02-22T03:11:24Z
dc.date.issued2019-02-22
dc.identifier.nimNIM142210101065
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89689
dc.description.abstractPeningkatan konsumsi antioksidan alami dalam buah, sayur dan bagianbagian lain dari tumbuhan terbukti dapat menghindari penyakit degeneratif. Saat ini penggunaan antioksidan sintetik mulai dibatasi karena dapat bersifat racun dan karsinogenik. Sebagai upaya dalam pencarian senyawa antioksidan alami, maka perlu dilakukan pengujian aktivitas antioksidan yang cepat, mudah penggunaannya serta harga terjangkau. Sehingga pada penelitian ini bertujuan untuk menentukan cara fabrikasi sensor kimia berbasis kertas dengan metode CUPRAC, menentukan kondisi optimal, menentukan karakteristik analisis serta membandingakn metode sensor CUPRAC dengan metode spektrofotometer. Dalam penelitian ini, reagen CUPRAC dalam kertas digunakan sebagai sensor untuk mendeteksi aktivitas antioksidan dalam sampel sediaan herbal. Fabrikasi sensor CUPRAC dilakukan dengan mengimobilisasi reagen TNK pada kertas. Adapun volume reagen TNK yang digunakan sebanyak 3µl. Optimasi reagen TNK bertujuan untuk mengetahui jumlah volume dan konsentrasi optimum reagen yang mampu membentuk sensor CUPRAC. Kondisi optimum yang digunakan dalam mendeteksi aktivitas antioksidan adalah konsentrasi CuCl2, Nc, dan NH4Ac berturut-turut adalah 1 M; 0,0075 M; dan 10 M. Karakteristik sensor CUPRAC untuk menganalisis aktivitas antioksidan dalam penelitian ini meliputi waktu respon sensor 18-22 menit, daerah kerja sensor berada pada rentang 2-10 mM dengan nilai koefien korelasi (r) adalah 0,998 dan nilai Vx0 2,688%. Nilai batas deteksi (LOD) sebesar 1,393 mM dan batas kuantitasi (LOQ) sensor antioksidan sebesar 3,091 mM. Presisi sensor terhadap sampel ekstrak etanol kunyit 2% yang dilakukan dengan tiga hari berbeda yaitu 0,646%; 1,671%; dan 1,932% memenuhi persyaratan parameter presisi, dimana nilai RSD-nya <2,7%. Sensor juga memenuhi parameter antioksidan dengan nilai %recovery didapatkan 99,514%. Deteksi aktivitas antioksidan tidak terganggu dengan adanya sukrosa dan amilum sampai dengan perbandingan 1:1 (b/b). Serta, sensor antioksidan stabil dalam penyimpanan pada suhu 25 0 C selama 90 menit dan pada suhu 4 0 C selama 5 hari. Hasil analisis aktivitas antioksidan yang dilakukan pengujian dengan sensor CUPRAC dan spektrofotometer dilakukan uji t berpasangan. Hasil nilai signifikansi dari sampel ekstrak etanol rimpang kunyit, ekstrak air teh hitam, ekstrak etanol daun jambu merah, ekstrak etanol daun jambu putih,dan ekstrak air teh hijau, masingmasing sebesar 0,063; 0,077; 0,078; 0,089 dan 0,866. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua metode yaitu sensor CUPRAC dan spektrofotometer karena nilai signifikansi ≥ α (α = 0.05). Hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan sebagai dasar penelitian lebih lanjut.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries142210101065;
dc.subjectSensor Berbasis Kertasen_US
dc.subjectMetode CUPRACen_US
dc.titlePengembangan Sensor Berbasis Kertas (Paper Microzone Plates) Untuk Penentuan Antioksidan Menggunakan Metode Cuprac Pada Sediaan Herbalen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record