dc.description.abstract | Sistem pengereman pada suatu kendaraan merupakan komponen penting
sebagai keamanan dalam berkendara. Tidak berfungsinya rem dapat menimbulkan
bahaya dan keamanan berkendara menjadi terganggu. Oleh sebab itu komponen rem
yang bergesekan harus memiliki sifat kekerasan sesuai standart, tahan terhadap
gesekan (tahan aus), tahan panas dan tidak mudah berubah bentuk pada saat bekerja
dalam suhu tinggi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh temperatur sintering
serbuk arang kayu kelapa, serbuk aluminium dengan resin phenolic terhadap sifat
mekanik kampas rem. Penelitian ini menganalisa variasi fraksi berat serbuk arang
kayu kelapa dan serbuk aluminium dengan matrik resin phenolic, dengan variasi
fraksi berat (40%,20%,40%). Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini meliputi
uji kekerasan, uji laju keausan, uji koefisien gesek, uji struktur mikro. Tahapan dalam
pembuatan spesimen kampas rem, pertama menyiapkan bahan, kemudian bahan di
campur secara merata, tahap selanjutnya proses penekanan dan sintering material,
selanjutnya proses pengujian spesimen.
Peningkatan temperatur sintering berdampak terhadap sifat meterial. Nilai
kekerasan tertinggi adalah 55,6 BHN pada temperatur sintering 175
0
C. Sedangkan
nilai kekerasan terendah adalah 35,9 BHN pada temperatur sintering 125
C.
Sedangkan pada laju keausan kampas rem nilai yang terendah dicapai pada temperatur
sintering 175
0
0
-7
2
C dengan laju keausan 3,9 x 10
gr/s mm
, selanjutnya sintering
0
-7
2
dengan temperatur 225
C laju keausan 5,7 x 10
gr/s mm
dan keausan 0
-7
tertinggi dengan tmperatur sintering 125
.
Nilai koefisien gesek tertinggi adalah 0,45 dicapai dengan temperatir sintering 125
2
C dengan laju keausan 7,8 x 10
gr/s mm
C.
Sedangkan nilai koefisien gesek untuk temperatur sintering 175
0
0
C sebesar
0,26 dan 0,22. Pada pengamatan mikro terlihat pada material dengan temperatur
sintering 225
0
C dan 225
0
C memiliki porositas yang lebih tingg dari pada material yang lainnya. | en_US |