Show simple item record

dc.contributor.advisorOKTARIANTI, Rike
dc.contributor.advisorWATHON, Syubbanul
dc.contributor.authorFAUZIYAH, Nur Amalina
dc.date.accessioned2019-02-21T05:45:50Z
dc.date.available2019-02-21T05:45:50Z
dc.date.issued2019-02-21
dc.identifier.nimNIM141810401041
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89660
dc.description.abstractDemam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan yang terus terjadi setiap tahunnya di Indonesia. Virus dengue merupakan penyebab penyakit DBD yang ditularkan oleh nyamuk. Aedes aegypti merupakan vektor primer, sedangkan Aedes albopictus sebagai vektor sekunder. Pemberantasan vektor virus dengue telah dilakukan tetapi kasus DBD masih cukup tinggi. Tingginya kasus DBD diduga adanya resistensi terhadap vektor virus dengue, sehingga menyebabkan diversitas vektor virus dengue. Analisis diversitas meliputi dua macam identifikasi, yaitu identifikasi morfologi dan identifikasi molekuler. Identifikasi morfologi merupakan metode konvensional untuk mengidentifikasi spesies berdasarkan karakteristik eksternal. Adanya keterbatasan dalam identifikasi morfologi seperti subjektivitas peneliti terhadap ciri-ciri morfologi yang ada maka maka perlu dilakukan identifikasi molekuler yaitu dengan menggunakan metode DNA barcoding untuk memudahkan identifikasi spesies dan juga untuk mendukung metode identifikasi nyamuk berdasarkan morfologi. Identifikasi molekuler menggunakan marka molekuler ITS2 yang terletak diantara gen ribosomal (rRNA) 5,8S dan 28S. Pentingnya identifikasi secara morfologi dan molekuler untuk mengetahui keterkaitan antara diversitas genetik Ae. aegypti dan Ae. albopictus dengan pengendalian vektor potensial virus dengue, maka penelitian ini dilakukan untuk mendukung upaya strategi pengendalian vektor potensial dengue secara tepat. Metode penelitian meliputi landing collection larva Ae. aegypti dan Ae. albopictus asal kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember. Kemudian dilanjutkan dengan rearing nyamuk isofemale di Animal Care Unit Laboratorium Zoologi Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Jember. Setelah itu, dilakukan identifikasi morfologi terhadap vektor potensial virus dengue. Setelah dilakukan identifikasi morfologi, dilanjutkan dengan identifikasi molekuler meliputi isolasi DNA genom larva Ae. aegypti dan Ae. albopictus dengan menggunakan metode salt-extraction. Kemudian dilanjutkan amplifikasi PCR dengan menggunakan primer ITS2. Setelah dilakukan amplifikasi, DNA yang didapatkan kemudian dipurifikasi sehingga diperoleh DNA murni. Setelah itu, dilanjutkan dengan analisis sekuensing melalui jasa 1 base (Singapore) dan hasil yang diperoleh kemudian dianalisis dan dibuat rekonstruksi pohon filogenetik menggunakan software Mega6. Identifikasi morfologi Ae. aegypti Sumbersari dan Ae. albopictus Sumbersari menunjukkan perbedaan, pada Ae. aegypti pada bagian thorax terdapat garis seperti lyre dengan dua garis lengkung dan dua garis lurus, sedangkan pada Ae. albopictus pada bagian thorax memiliki satu garis putih lurus. Identifikasi molekuler berdasarkan DNA pengkode ITS2, panjang basa nukleotida pada Ae. aegypti sekitar 331 pb dan memiliki kemiripan 100% dengan Ae. aegypti isolate (KY382418,1). Ae. albopictus Sumbersari memiliki panjang basa nukleotida sekitar 550 pb dan 400 pb. Ae. albopictus dengan panjang basa nukleotida 550 pb memiliki kemiripan 94% dengan Ae. albopictus isolate Varazze (JX679395,1). Pohon filogenik terhadap kedua spesies menunjukkan kedua spesies tersebut berada pada cabang yang berbeda.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries141810401041;
dc.subjectInternal Transcribed Spacer 2en_US
dc.subjectDemam Berdarah Dengue (DBD)en_US
dc.titleIdentifikasi Vektor Potensial Dengue Berdasarkan DNA Pengkode Internal Transcribed Spacer 2 (ITS2)en_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record