dc.description.abstract | Minuman isotonik merupakan minuman ringan yang mengandung ion – ion
serta memiliki tekanan osmotik yang sama dengan tekanan darah, sehingga dapat
diserap dengan cepat oleh tubuh. Kandungan dalam minuman isotonik
mempengaruhi kualitas minuman. Standart mutu kualitas pada minuman isotonik
diatur oleh BPOM berdasarkan pada PerKa BPOM No. HK.00.05.52.4040 Tahun
2006 yang menyatakan karakterisasi minuman isotonik terdiri dari osmolaritas
tidak kurang dari 250 milliOsmol/l dan tidak lebih dari 340 milliOsmol/l, pH tidak
lebih dari 4, kadar gula tidak kurang dari 5%, Kadar natrium 800 mg/l hingga
1.000 mg/l dan Kadar kalium 125 mg/l hingga 175 mg/l. Pada tahun 2016 terdapat
perbaruan standart mutu minuman isotonik yang diatur pada PerKa BPOM No 13
pada sub bab klaim isotonik yang mengatur besar karbohidrat pada minuman
isotonik adalah sebesar 2 hingga 8%.
Kandungan minuman isotonik yang dapat diukur dengan menggunakan
parameter fisika adalah kadar gula dan pH minuman. Gula yang sering digunakan
pada minuman isotonik yang beredar di pasaran adalah sukrosa. Sukrosa
berfungsi sebagai karbohidrat yang memberikan energi dalam minuman isotonik.
sukrosa mempunyai sifat optis aktif yaitu dapat memutar cahaya terpolarisasi
ketika cahaya melewatinya. Besarnya sudut putar tersebut dapat diukur
menggunakan metode putaran optik dengan menggunakan alat polarimeter.
Pengukuran kadar gula pada minuman isotonik menggunakan larutan sukrosa
sebagai acuan untuk menentukan kadar gula dari minuman isotonik. Larutan
sukrosa yang digunakan memiliki nilai konsentrasi sebesar 5%, 10%, 15%, 20%
dan 25%. Sedangkan pengukuran pH minuman isotonik menggunakan alat pHmeter
digital. | en_US |