Show simple item record

dc.contributor.advisorMiqdad, Muhammad
dc.contributor.authorSETYO, Nurrahman Dwi
dc.date.accessioned2019-02-06T03:47:59Z
dc.date.available2019-02-06T03:47:59Z
dc.date.issued2019-02-06
dc.identifier.nimNIM150803104047
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89547
dc.description.abstractSelama menempuh Praktek Kerja Nyata (PKN) penulis ingin mengetahui bagaimana cara mengaudit secara langsung dan menerapkan ilmu selama perkuliahan pada saat praktek kerja nyata dan berfokus kepada aset tetap dan penulis seringkali menangani proses pengauditan aset tetap serta ingin menjabarkan prosedur audit aset tetap berdasarkan hasil Praktek Kerja Nyata (PKN) dalam proses pengauditan terkadang dapat ditemukan kesalahan pada pihak klien dan kesalahan yang paling sering ditemukan pada saat proses audit adalah pencatatan yang dapat memberikan dampak yang besar. Pada suatu pencatatan dapat dilihat apakah perusahaan itu sudah berkembang atau bahkan tidak mencukupi target keuntungan yang diinginkan. Dalam Akuntansi, Pencatatan ada dua kali, yaitu pencatatan dari dokumen transaksi ke buku harian atau buku jurnal, kemudian pencatatan dari buku jurnal ke buku besar. Pencatatan pertama disebut dengan journal entry dan catatan yang kedua disebut dengan Posting (Mursyidi,2010:67). Pencatatan biasanya dilakukan secara manual (diatas kertas) atau berupa softcopy pada sistem yang telah disiapkan oleh perusahaan. Suatu hal yang perlu dicatat oleh perusahaan seperti modal, kewajiban dan asset-aset yang dimiliki oleh perusahaan, salah satunya pencatatan aset. Aset itu sendiri pada perusahaan terbagi beberapa jenis yaitu: Aset Lancar, Aset Tidak Lancar, Investasi Jangka Panjang, Aset Tidak berwujud, dan Aset Tetap. Pada salah satu contoh aktiva yang cukup kompleks adalah Aset Tetap, dimana ada beberapa bentuk yang termasuk didalamnya seperti tanah, bangunan, mesin, kendaraan, dan peralatan. Aset Tetap dicatat sesuai dengan klarifikasinya serta penilaiannya harus tepat. Masalah utama dalam akuntansi untuk aset tetap yang sering ditemukan adalah pengakuan aset tersebut, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan, dan rugi penurunan nilainya (Ikatan Akuntan Indonesia,2012:16.1).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries150803104047;
dc.subjectProsedur Auditen_US
dc.subjectAset Tetapen_US
dc.subjectPengauditan KAP Buntaran & Lisawatien_US
dc.titleProsedur Audit Atas Aset Tetap Pada Tahun Pengauditan Buntaran & Lisawatien_US
dc.typeDiploma Reporten_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

  • DP-Accounting [627]
    Koleksi Laporan Praktikum Program DIII Akutansi

Show simple item record