dc.description.abstract | Pembentukan mata uang tunggal menjadi salah satu cara dalam menciptakan
kesetaraan perekonomian dalam suatu kawasan. Optimum Currency Area
merupakan kondisi dimana suatu area atau kawasan menggunakan mata uang
yang sama atau menggunakan sistem moneter yang sama. Penelitian ini bertujuan
untuk menganalisis potensi dan kelayakan pembentukan mata uang tunggal di
kawasan ASEAN-4 (Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina) dengan meneliti
hubungan volatilitas nilai tukar dengan variabel optimum currency area (OCA).
Motode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Error Correction
Model (ECM) dengan periode penelitian tahun 1981-2016. Tahapan pertama
adalah menentukan negara acuan di kawasan ASEAN-4. Selanjutnya,
menggunakan metode ECM yang bertujuan untuk melihat hubungan dan
pengaruh variabel OCA terhadap variabel volatilitas nilai tukar. Hasil analisis data
menunjukkan bahwa negara Malaysia bisa dipertimbangkan sebagai negara acuan
di kawasan ASEAN-4. Hal tersebut dilihat dari nilai standar deviasi variabel
volatilitas nilai tukar paling rendah yang menggambarkan mata uang paling stabil.
Hasil analisis kedua menunjukkan pada jangka pendek negara Thailand
merupakan negara yang paling mendekati untuk membentuk mata uang tunggal
dengan Malaysia, namun dalam jangka panjang tidak ada satupun negara yang
layak dalam pembentukan mata uang tunggal. | en_US |