dc.description.abstract | Wilayah kota Gresik dan sekitarnya mempunyai kondisi tanah dengan
kandungan berupa tanah alluvium. Kondisi tanah dasar yang sangat lunak
menyebabkan penurunan tanah dan muka air tanah menjadi lebih tinggi dari
daratan. Sehingga perlu adanya reklamasi untuk lahan bangunan, pelabuhan dan
lain sebagainya. Oleh karena itu penurunan tanah sangat penting untuk
diperhitungkan dalam kondisi tanah lunak.
Tugas akhir ini membahas evaluasi penurunan tanah yang terjadi di
Manyar Gresik. Evaluasi ini dilakukan untuk mengetahui kondisi konsolidasi
tanah serta memprediksi penurunan tanah maksimal yang terjadi dilapangan.
Pada evaluasi penurunan tanah di titik CPTu akan meggunakan metode
Schertmann untuk mengetahui konsolidasi tanah. Parameter yang digunakan
untuk mengetahui kondisi tanah adalah memakai data tekanan air pori (Bq). Hasil
analisa kondisi konsolidasi dari CPTu-01 sampai dengan CPTu-05 didapat
sebagai berikut: CPTu-01 65%; CPTu-02 66,67%; CPTu-03 54,16%; CPTu-04
50,71%; CPTu-05 78,67%, sehingga masih mengalami konsolidasi.Selain itu pada
prediksi penurunan tanah akan menggunkan data settlement plate yang sudah ada
dilapangan lalu dianalisa dengan metode Asaoka. Analisa penilaian dari metode
Asaoka dari SP-01 sampai dengan SP-16 sebagai berikut SP-01 84,08%; SP-02
99,44%; SP-03 97,32%; SP-04 92,38%; SP-05 86,83%; SP-06 78,34%; SP-07
88,49%; SP-08 89,01%; SP-09 68,92%; SP-10 74,29%; SP-11 88,47%; SP-12
78,16%; SP-13 92,40%; SP-14 96,16%; SP-15 95,77%; SP-16 98,47%. Menurut
hasil analisa diatas masih mengalami penurunan, karena data monitoring lapangan
nilainya lebih kecil dari pada nilai penurunan metode Asaoka | en_US |