Pengembangan Model Pembelajaran Sinektik Dengan Pendekatan CTL Efektivitasnya terhadap Keterampilan Berpikir Kreatif, Keterampilan Metakognisi dan Hasil Belajar IPA SMP di Daerah Perkebunan Kopi
Abstract
Pendidikan memegang peranan sangat penting dalam menciptakan
kehidupan manusia yang cerdas, damai dan terbuka. Oleh karena itu, pembaharuan di
bidang pendidikan harus dilakukan untuk meningkatkan mutu dan kualitas
pendidikan. Upaya peningkatan kualitas pendidikan yang meliputi kualitas proses dan
hasil belajar siswa perlu diwujudkan di setiap jenjang pendidikan agar tercipta
sumber daya manusia yang dapat menunjang pembangunan nasional. Salah satu cara
yang dapat meningkatkan kualitas pendidikan yaitu pendidik yang berkualitas,
berkompetensi dan berdaya saing tinggi, kreatif dan inovatif dalam mengembangkan
model pembelajaran dalam rangka memberdayakan keterampilan berpikir kreatif,
keterampilan metakognisi dan hasil belajar yaitu model pembelajaran sinektik dengan
pendekatan CTL. Model pembelajaran sinektik adalah model pembelajaran yang
mengedepankan analogi dan CTL yang mengaitkan antara materi pembelajaran
dengan konteks dunia nyata memungkinkan siswa mendapatkan banyak pengalaman
dalam menafsirkan masalah dan membangkitkan gagasan yang berbeda dalam
menyelesaikan suatu masalah.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat validasi, kepraktisan, dan
efektivitas model pembelajaran sinektik terhadap keterampilan berpikir kreatif,
keterampilan metakognisi dan hasil belajar IPA SMP. Validitas diperoleh dari
validasi ahli dan pengguna. Kepraktisan model pembelajaran sinektik diketahui dari
data respon guru dan respon siswa. Keterampilan berpikir kreatif diperoleh dari soal
berpikir kreatif yang diberikan saat pembelajaran berlangsung. Keterampilan
metakognisi diperoleh dari data inventori keterampilan metakognisi yang diberikan
sebelum dan sesudah pembelajaran. Hasil belajar IPA siswa diukur ranah kognitif
saja. Ranah kognitif diukur dengan menggunakan pretest dan postest. Hasil yang
didapat, kemudian dianalisis menggunakan rumus Normalized gain (g) untuk
mengetahui efektivitas model pembelajaran sinektik terhadap keterampilan berpikir
kreatif, keterampilan metakognisi dan hasil belajar.
Berdasarkan hasil validasi ahli dan pengguna dapat diketahui bahwa rerata
hasil validasi instrumen buku panduan model pembelajaran sinektik dengan
pendekatan CTL 91,6% dengan kategori sangat valid, validasi pengembangan model
pembelajaran 95,8% dengan kategori sangat valid, rencana pelaksanaan pembelajaran
(RPP) memiliki rerata validasi 97,9% dengan kategori sangat valid, silabus memiliki
rerata validasi 95% dengan kategori sangat valid, dan tes hasil belajar (THB)
memiliki rerata validasi 95% dengan kategori sangat valid. Kepraktisan model
pembelajaran sinektik dengan pendekatan CTL dilihat dari respon guru dan siswa. Uji
kelompok kecil rerata respon guru 77,07% dengan kategori baik dan rerata respon
siswa 70,6% dengan kategori baik. Uji kelompok besar rerata respon guru 89,1%
dengan kategori sangat baik dan rerata respon siswa 75,3% dengan kategori baik.
Efektivitas model pembelajaran sinektik dengan pendekatan CTL terhadap
keterampilan berpikir kreatif uji kelompok kecil memiliki nilai Normalized gain (g)
0,31 dengan kategori sedang dan uji kelompok besar memiliki nilai Normalized gain
(g) 0,34 dengan kategori sedang. Efektivitas penggunaan model pembelajaran
sinektik dengan pendekatan CTL terhadap keterampilan metakognisi siswa yaitu uji
kelompok kecil memiliki nilai Normalized gain (g) 0,40 dengan kategori sedang dan
uji kelompok besar memiliki nilai Normalized gain (g) 0,50 dengan kategori sedang.
Efektivitas penggunaan model pembelajaran sinektik dengan pendekatan CTL
terhadap hasil belajar siswa yaitu uji kelompok kecil memiliki nilai Normalized gain
(g) 0,45 dengan kategori sedang dan uji kelompok besar memiliki nilai Normalized
gain (g) 0,49 dengan kategori sedang. Jadi, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran sinektik dengan pendekatan CTL valid, praktis dan efektif dalam
memberdayakan keterampilan berpikir kreatif, keterampilan metakognisi dan hasil
belajar IPA.