dc.description.abstract | Diabetes melitus (DM) merupakan gangguan metabolisme yang ditandai
dengan hiperglikemia serta gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
akibat dari penurunan sekresi insulin, mekanisme aksi dari insulin, atau keduanya.
Efek diabetes melitus meliputi kerusakan jangka panjang, disfungsi dan kegagalan
berbagai organ. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan prevalensi
global diabetes melitus pada tahun 2000 sekitar 2,8% atau ± 171 juta orang dan
diperkirakan pada tahun 2030 akan meningkat 4,4% atau ± 366 juta orang.
Prevalensi terjadinya diabetes tipe 2 sangat bervariasi pada berbagai ras dan
kelompok etnis. Di Indonesia, tingkat kejadian diabetes melitus tipe 2 sekitar 14,7%
di daerah perkotaan dan 7,2% di daerah pedesaan dari jumlah penduduk Indonesia.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanol daun mindi (Melia
azedarach L.) sebagai anti diabetes serta diharapkan dapat digunakan sebagai
alternatif bahan baku anti diabetes.
Penelitian ini merupakan True Experimental Laboratories menggunakan
induksi aloksan dengan hewan mencit jantan Galur Balb-C. Rancangan penelitian
yang digunakan adalah The Pretest and Posttest Control Group Design. Pemilihan
sampel dilakukan dengan cara simple random sampling yang kemudian dibagi
menjadi lima kelompok. Semua mencit dipuasakan selama ± 16-18 jam namun
tetap diberi minum, kemudian diukur kadar glukosa darah normal dan ditimbang
berat badannya. Masing-masing diberi tanda pengenal pada bagian ekornya,
kemudian diberikan dosis 210 mg/kgBB aloksan secara intraperitoneal. Hewan
coba dikatakan diabetes jika kadar glukosa darahnya lebih dari 176 mg/dL.
Pengukuran glukosa darah menggunakan alat GlucoDrTM Blood Glucose Meter
AGM-2100.
Hasil analisis data menggunakan One Way ANOVA dengan taraf
kepercayaan 95% dan dilanjutkan dengan uji LSD (Least Significance Difference)
menunjukkan bahwa kontrol positif dan ketiga perlakuan dosis memiliki efek
terhadap penurunan kadar glukosa darah dengan hasil uji LSD yang berbeda
signifikan antara satu perlakuan dengan yang lainnya. Pada data kelompok
perlakuan kontrol negatif, kontrol postitif, ekstrak dosis 200 mg/kg, ekstrak dosis
400 mg/kg, dan ekstrak dosis 800 mg/kg secara statistik memberikan perbedaan
yang signifikan antara ke-5 perlakuan tersebut. Perbandingan rata-rata persen
penurunan kadar glukosa darah antara ekstrak dosis 200 mg/kg, ekstrak dosis 400
mg/kg, dan ekstrak dosis 800 mg/kg masing-masing adalah 17,47 %; 32,34 %; dan
54,12 %. | en_US |