Show simple item record

dc.contributor.advisorNORCAHYANTI, Ika
dc.contributor.advisorRACHMAWATI, Sinta
dc.contributor.authorIMANIAR, Hilma
dc.date.accessioned2018-12-17T01:25:24Z
dc.date.available2018-12-17T01:25:24Z
dc.date.issued2018-12-17
dc.identifier.nim142210101027
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/89043
dc.description.abstractInfeksi merupakan salah satu penyakit yang menjadi masalah di dunia kesehatan. Salah satu penyebab infeksi yang paling sering yaitu bakteri, dimana keadaan ini dapat diatasi dengan pemberian antibiotik. Dengan terjadinya infeksi, maka antibiotik merupakan agen terapeutik yang paling banyak diresepkan, dimana peresepannya tidak hanya untuk pasien dewasa namun juga untuk pasien anak. Tingginya peresepan antibiotik pada pasien anak berpotensi untuk menimbulkan penggunaan antibiotik yang tidak bijak. Adanya penggunaan antibiotik yang tidak bijak tersebut berpotensi menyebabkan terjadinya resistensi. Dalam rangka mengendalikan angka kejadian resistesi terhadap antibiotik di suatu rumah sakit, maka dapat dilakukan evaluasi terhadap penggunaan antibiotik. Evaluasi secara kuantitatif dapat dilakukan dengan metode ATC/DDD yang bertujuan untuk mengevaluasi jenis dan jumlah antibiotik yang digunakan yang nantinya dapat digunakan sebagai pengendalian penyakit infeksi di masa depan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pada pasien anak rawat inap di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar periode Agustus–Oktober 2017, profil penggunaan antibiotik pada pasien anak rawat inap di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar periode Agustus–Oktober 2017, dan kuantitas penggunaan antibiotik pada pasien anak rawat inap di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar periode Agustus–Oktober 2017. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan desain crosssectional yang bersifat retrospektif. Teknik pengambilan sampling yang digunakan yaitu consecutive sampling. Sampel diperoleh dari bagian rekam medis pasien anak rawat inap di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar periode Agustus– Oktober 2017. Dari 287 data rekam medis didapatkan 129 data rekam medis yang memenuhi kriteria inklusi. Analisis data yang digunakan yaitu teknik deskriptif dan perhitungan nilai DDD/100 patient-days. Berdasarkan hasil penelitian, karakteristik pasien anak yang menjalani rawat inap didominasi oleh pasien berjenis kelamin laki-laki dengan usia pasien mayoritas 1 bulan-2 tahun. Sementara diagnosa penyakit pasien anak mayoritas diarrhoea and gastroenteritis of presumed infectious origin dengan status pasien anak mayoritas BPJS. Sedangkan kuantitas penggunaan antibiotik setelah dilakukan evaluasi dengan metode ATC/DDD didapatkan hasil nilai total DDD/100 patient-days sebesar 47,3. DDD terbesar pada penggunaan antibiotik ampisilin dengan nilai DDD/100 patient-days sebesar 30,0 dan nilai DDD/100 patient-days terendah yaitu sefuroksim dan eritromisin sebesar 0,2. Nilai DDD/100 patient days tersebut dapat digunakan sebagai gambaran kuantitas penggunaan antibiotik pada pasien anak rawat inap di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitar.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.subjectResearch Subject Categories::PHARMACYen_US
dc.subjectFarmakologien_US
dc.titleEvaluasi Penggunaan Antibiotik dengan Metode ATC/DDD pada Pasien Anak Rawat Inap di RSUD Ngudi Waluyo Wlingi Blitaren_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record