dc.description.abstract | Data debit atau aliran sungai merupakan informasi yang paling penting bagi
pengelola sumber daya air. Debit puncak banjir diperlukan untuk merancang
bangunan pengendali banjir. Namun demikian keberadaan data hujan jam-jaman pada
suatu daerah aliran sungai sangat terbatas. Sebaliknya yang tersedia pada suatu
daerah aliran sungai hanya data hujan harian. Oleh karena itu disagregasi hujan harian
menjadi jam-jaman merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kondisi data hujan harian pada
SubDAS Klopo Sawit, menjadikan data hujan harian menjadi jam-jaman pada stasiun
hujan manual, dan mengetahui perbandingan pemodelan hujan aliran menggunakan
data hujan hasil disagregasi terhadap data hujan hasil pengukuran. Sedangkan
manfaat dari penelitian ini dapat memberikan informasi ilmiah mengenai pemodelan
disagregasi hujan spasial menggunakan MuDRain. Selain itu hasil penelitian ini juga
dapat digunakan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya yang sejenis.
Berdasarkan hasil perhitungan dan analisa, dapat disimpulkan cross korelasi
hasil disagregasi menunjukkan nilai antara 0,3-0,7 yang menunjukkan bahwa nilai
tersebut dapat digunakan untuk mendisagregasi data hujan jam-jaman dan program
MuDRain sukses untuk mendisagregasi data hujan jam-jaman 4 stasiun yaitu stasiun
Sukokerto, Maskuning Wetan, Ancar, dan Kejayan. Selain itu perbandingan
pemodelan hujan aliran menggunakan data hujan hasil disagregasi terhadap data hasil
pengukuran diperoleh nilai tingkat keandalan atau tingkat akurasi model 7 stasiun
lebih baik daripada model 3 stasiun yaitu masing-masing secara berturut-turut
91,46% dan 45,19%. | en_US |