Show simple item record

dc.contributor.authorWindu Prasetiawan
dc.date.accessioned2013-12-15T04:27:58Z
dc.date.available2013-12-15T04:27:58Z
dc.date.issued2013-12-15
dc.identifier.nimNIM071910101086
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/8898
dc.description.abstractKemunduran daya keseimbangan tubuh pada lansia mengakibatkan mereka sulit berjalan. Hal itu disebabkan menurunnya kekuatan otot pada anggota gerak. Misalnya, otot lengan, otot tangan, otot tungkai, dan otot kaki. Apalagi bila kondisi itu disertai penyakit degeneratif seperti osteoporosis, parkinson, pascastroke, nyeri lutut, dan patah tulang. Alat bantu jalan pun menjadi salah satu solusi tepat. Salah satunya adalah tongkat. Tongkat sering digunakan untuk membantu keseimbangan, memperlebar langkah dan menurunkan beban tubuh di kaki. Penggunaan yang aman sangat penting agar tongkat berfungsi sebagaimana mestinya dalam membantu fungsi jalan. Panjang tongkat ideal adalah setinggi lipatan paha dan tangan sedikit ditekuk. Bila terlalu panjang atau pendek maka akan mengganggu sipengguna terutama dalam hal kenyamanan pada saat berjalan. Tujuan penelitian untuk mempelajari proses perancangan dan pengembangan produk yang melibatkan konsumen sehingga hasil dari proses perancangan tersebut benar-benar menjawab kebutuhan customer. Tidak hanya itu saja, dalam merancang suatu produk harus diperhatikan bahwa rancangan produk tersebut harus mampu untuk dirakit, diukur, dapat didaur ulang, mempunyai kemampuan untuk dimanufaktur serta mempunyai biaya pembuatan yang optimal. Pengambilan data konsumen dilakukan dengan kuesioner dan diolah menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD) maka didapatkan beberapa keinginan konsumen. Berdasarkan keinginan konsumen tersebut pengembangan dengan menciptakan beberapa konsep. Dari berbagai konsep yang dikembangkan, kemudian dipilih sebuah konsep berdasarkan kriteria seperti ringan,kuat, nyaman dan dapat dimanufaktur. Sedangkan kekuatan rangka dianalisa dengan menggunakan bantuan software CATIA V5R14 yaitu untuk mengetahui tegangan yang terjadi pada rangka saat tongkat lansia dioperasikan. Untuk mengetahui tingkat resiko cedera pengguna tongkat lansia, antropometri masyarakat Indonesia digunakan dengan metode RULA Pengolahan data yang dilakukan menghasilkan 10 atribut keinginan konsumen dan menciptakan tiga konsep tongkat yang nantinya akan dipilih salah satu. Melalui data antropometri dihasilkan tinggi tongkat maksimal adalah 884.5 mm, asumsi berat tongkat adalah ≤ 1kg, panjang pegangan tongkat adalah 160 mm dan diameter pegangan tongkat adalah ± 30 mm beban maksimal pada tongkat lansia adalah 55 N. Tegangan yang terjadi pada bagian rangka tongkat 5,84e+006N/m terletak pada bagian pegangan tongkat sedangkan tegangan minimum yang bekerja pada rangka yaitu 1,27e+007N/m 2 terletak pada bagian tangkai pipa atas. Antar bagian tongkat dapat dipisahkan, dalam tongkat yang dibuat terbagi menjadi 3 bagian yaitu: kepala tongkat, tangkai tongkat dan kaki tongkat. Nilai tingkat resiko cedera yang didapatkan adalah 2, dimana menunjukkan sikap tubuh tersebut diterima kuat, nyaman dan dapat dimanufaktur. Sedangkan kekuatan rangka dianalisa dengan menggunakan bantuan software CATIA V5R14 yaitu untuk mengetahui tegangan yang terjadi pada rangka saat tongkat lansia dioperasikan. Untuk mengetahui tingkat resiko cedera pengguna tongkat lansia, antropometri masyarakat Indonesia digunakan dengan metode RULA Pengolahan data yang dilakukan menghasilkan 10 atribut keinginan konsumen dan menciptakan tiga konsep tongkat yang nantinya akan dipilih salah satu. Melalui data antropometri dihasilkan tinggi tongkat maksimal adalah 884.5 mm, asumsi berat tongkat adalah ≤ 1kg, panjang pegangan tongkat adalah 160 mm dan diameter pegangan tongkat adalah ± 30 mm beban maksimal pada tongkat lansia adalah 55 N. Tegangan yang terjadi pada bagian rangka tongkat 5,84e+006N/m terletak pada bagian pegangan tongkat sedangkan tegangan minimum yang bekerja pada rangka yaitu 1,27e+007N/m 2 terletak pada bagian tangkai pipa atas. Antar bagian tongkat dapat dipisahkan, dalam tongkat yang dibuat terbagi menjadi 3 bagian yaitu: kepala tongkat, tangkai tongkat dan kaki tongkat. Nilai tingkat resiko cedera yang didapatkan adalah 2, dimana menunjukkan sikap tubuh tersebut diterima (acceptabel) dan tidak perlu diubah untuk jangka panjang.en_US
dc.language.isootheren_US
dc.relation.ispartofseries071910101086;
dc.subjectMODEL TONGKAT LANSIAen_US
dc.titlePENGEMBANGAN MODEL TONGKAT LANSIA DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN ELEMEN HINGGAen_US
dc.typeOtheren_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record