dc.description.abstract | Pendidikan adalah suatu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Pendidikan nasional yang berdasakan Pancasila dan Undang-Undang. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Kualitas pendidikan pada setiap jenjang pendidikan masih rendah dan menjadi permasalahan yang sulit dipecahkan. Masalah utama dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah rendahnya hasil belajar siswa di sekolah. Pembaharuan-pembaharuan dibidang pendidikan merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional. Salah satunya adalah pendidikan matematika yang memiliki peranan sangat penting untuk semua bidang ilmu terutama sains dan teknologi. penelitian ini telah meningkatkan keterampilan berpikir inovatif mahasiswa dengan penerapan discovery based learning pada pembelajaran matematika diskrit sangat mempengaruhi keaktifan mahasiswa dalam menyelesaikan dan menemukan sesuatu yang baru dalam menyelesaikan soal yang diberikan. Penelitian ini melibatkan 48 mahasiswa Kelas kontrol ada 24 mahasiswa dan kelas eskperimen juga ada 24 mahasiswa, hasil dari pre-test menunjukkan untuk kelas kontrol ada 7 mahasiswa yang ada pada tahap sedang dan 6 mahasiswa tahap tinggi. Untuk kelas eksperimen 6 mahasiswa pada tahap sedang dan 8 mahasiswa pada tahap tinggi, sisanya tahap rendah. Motivasi yang diberikan oleh dosen dan peneliti mampu meningkatkan keterampilan berpikir inovatif mahasiswa, keaktifan mahasiswa dalam menemukan dan menyampaikan pendapat sehingga memahami materi generalisasi pola. Berdasarkan data hasil pos-test, diperoleh rata-rata nilai mahasiswa kelas kontrol adalah 70,17. Dari data tersebut diketahui 65% atau sebanyak 15 dari 24 mahasiswa mendapat nilai lebih dari sama dengan 70 dan berada pada kategori minimal baik. sedangkan data hasil observasi, diperoleh rata-rata nilai mahasiswa kelas eksperimen adalah 88.23. Dari data tersebut diketahui 84% atau sebanyak 20 dari 24 mahasiswa mendapat nilai lebih dari sama dengan 80 dan berada pada kategori sangat baik Hal ini efektif penerapan discovery based learning dalam meningkatkan keterampilan berpikir inovatif dalam menyelesaikan soal open ended generalisasi pola. Hasil identifikasi nilai, tes akhir siklus II, mahasiswa dapat disimpulkan bahwa kekurangan-kekurangan pada siklus I dapat diatasi dengan baik dan indikator keberhasilan PTK sudah tercapai pada siklus II, begitu juga keefektifan penerapan discovery based learning. Penerapan discovery based learning efektif dalam meningkatkan ketrampilan berpikir inovatif mahasiswa, terdapat hasil post tes yang meningkat pada kelas eksperimen yaitu terdapat 20 mahasiswa yang aktif berdasarkan pembelajaran Discovery based learning yaitu menemukan sesuatu yang baru berdasarkan tingkat keterampilan inovatif mahasiswa. Dalam efektivitas penerapan discovery based learning yang dilakukan telah memenuhi kriteria valid, praktis dan efektif. Setelah melakukan uji kolmogorov smirnov dapat diketahui bahwa nilai Sig. pada Levene’s test for equality of variances sebesar 0,977 > 0.05 sehingga hasil penelitian berpikir inovatif mahasiswa dikatakan homogen maka pengambilan keputusan menggunakan lajur equal variances assumed. Pada lajur equal variances assumed didapat nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0.000. (<0.05). Karena nilai signifikansi tersebut kurang dari 0.05, artinya Ho ditolak, Ha diterima, sehingga riset keterampilan berpikir inovatif mahasiswa dengan model discovery based learning pada kelas eksperimen lebih baik dan efektif dalam meningkatkan keterampilan berpikir inovatif mahasiswa. | en_US |