| dc.description.abstract | Desain penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan model siklus di mana setiap siklus meliputi empat tahap kegiatan yaitu, perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi, dan analisis data dan refleksi. Itu dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi aktif siswa kelas delapan dan pencapaian kosakata mereka dengan menggunakan realia di SMPN 7 Jember. Ada 41 siswa sebagai subjek penelitian ini. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru bahasa Inggris SMPN 7 Jember, diketahui bahwa siswa kelas VIII C menghadapi beberapa kesulitan dalam belajar bahasa Inggris karena mereka kekurangan kosakata dan mereka memiliki masalah paling dalam belajar kosakata dan memiliki nilai rata-rata terendah. untuk tes kosakata sebelumnya. Selain itu, guru juga tidak pernah menggunakan media dalam mengajar kosakata. Untuk alasan ini, peneliti ingin mengatasi masalah siswa dalam mempelajari kosakata dengan menggunakan media yang disebut realia / objek nyata.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dalam bentuk checklist dan tes kosa kata. Pengamatan dilakukan selama pelaksanaan tindakan di setiap pertemuan siklus dan tes prestasi kosakata dilakukan pada akhir siklus (setelah menerapkan tindakan) untuk mendapatkan kosa kata siswa 'prestasi. Kriteria yang digunakan untuk mengevaluasi keberhasilan tindakan adalah: 1) Setidaknya 75% siswa secara aktif berpartisipasi selama proses belajar mengajar kosakata dengan menggunakan realia, dan 2) 75% dari siswa mencapai target nilai target ≥ 75 dalam tes kosakata.
Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus karena hasil dari siklus pertama belum mencapai tujuan penelitian. Berdasarkan hasil observasi pada siklus 1, terjadi peningkatan sebanyak 4,86% dari pertemuan 1 ke pertemuan 2. Kemudian, persentase siswa yang pasif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar mengalami penurunan sebanyak 4,86% dari pertemuan 1 untuk pertemuan 2. Selain itu, persentase rata-rata partisipasi aktif siswa dalam siklus 2 adalah 73,16%. Pada siklus 2, ada peningkatan sebanyak 2,44% dari pertemuan 1 ke pertemuan 2. Kemudian, persentase siswa yang secara pasif berpartisipasi dalam proses belajar mengajar menurun sebanyak 2,44% dari pertemuan 1 ke pertemuan 2. Selain itu, persentase rata-rata partisipasi aktif siswa dalam siklus 2 adalah 79,26%. Dapat disimpulkan bahwa persentase partisipasi siswa meningkat dari 73,16% dari 41 siswa pada siklus 1 menjadi 79,26% dari 41 siswa pada siklus 2. Terjadi peningkatan sebesar 6,1% dari siklus 1 ke siklus 2 pada siswa. partisipasi aktif. Ini berarti bahwa hasil partisipasi aktif siswa telah memenuhi target keberhasilan yang setidaknya 75%.
Sementara itu, hasil tes prestasi kosakata menunjukkan bahwa ada peningkatan sebanyak 12,19% dari siklus 1 ke siklus 2 pada tes prestasi kosakata siswa. Kemudian, persentase siswa yang tidak mencapai skor standar ≥ 75 menurun 12,19% dari siklus 1 ke siklus 2.Lebih jauh, persentase siswa yang mendapat skor ≥ 75 dalam tes prestasi kosakata meningkat dari 63,41% atau 26 siswa pada siklus 1 hingga 75.60% atau 31 siswa dalam siklus 2. Artinya hasil dari prestasi kosakata siswa sudah memenuhi target keberhasilan karena hasil pada siklus 2 telah mencapai target minimal 75% dari siswa dapat mencapai skor standar ≥ 75 dalam tes kosakata. Oleh karena itu, siklus penelitian berikutnya tidak perlu dilakukan. Berdasarkan hasil penelitian di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan realia dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam proses belajar mengajar kosakata dengan menggunakan benda nyata / nyata dan prestasi kosakata mereka di SMPN 7 Jember. | en_US |
