Show simple item record

dc.contributor.advisorPETRUS, Edi Suswandi
dc.contributor.advisorDWI, Yunitasari
dc.contributor.authorDWI, Ibnu Sauri
dc.date.accessioned2018-12-03T05:06:31Z
dc.date.available2018-12-03T05:06:31Z
dc.date.issued2018-12-03
dc.identifier.nimNIM110810101162
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88815
dc.description.abstractSektor informal sampai saat ini belum ada kesamaan dan kesatuan pendapat tentang pengertian atau definisi sektor informal. Kebanyakan definisi yang ada sangat sempit dan hanya menunjukkan pada sektor atau kegiatan tertentu di daerah kota seperti pedagang kaki lima, tukang becak, dan semacamnya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Salah satu jenis usaha disektor informal adalah pedagang kaki lima (PKL). Pedagang kaki lima merupakan bagian sektor informal yang banyak terlihat di Kabupaten-Kabupaten Negara berkembang seperti Indonesia. Beberapa peneliti berpendapat bahwa pedagang kaki lima adalah ciri Negara berkembang, ekonomi dektor informal seperti pedagang kaki lima timbul dari keadaan sosial ekonomi Negara berkembang. Sebagai salah satu usaha kecil dan bersifat informal, pedagang kaki lima dihadapkan pada berbagai masalah, masalah yang timbul tidak hanya dipengaruhi oleh faktor yang berasal dari internal pedagang kaki lima seperti kondisi fisik yang tidak memungkinkan, keterbatasan modal, keterbatasan pendidikan maupun minimnya pendapatan yang diperoleh, tetapi permasalahan yang dihadapi pedagang kaki lima dapat disebabkan dari faktor lain yang disebabkan kondisi eksternal pedagang kaki lima seperti banyaknya pesaing, kondisi krisis yang tidak kunjung usai, sehingga ini mempengaruhi pedagang kaki lima dalam mengembangkan usahanya dan secara langsung berpengaruh kepada pendapatan yang mereka terima. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan analisis Regresi Linier Berganda dengan metode Ordinary Least Square (OLS) yang diolah dengan menggunakan Eviews. Hasil Analisis Regresi Linier bergandadata menggunakan Eviews menghasilkan persamaan Y = 34961.13 +1601.094X1 + 885.0629X2 + 0.126891X3 Dengan nilai probabilitas uji F (secara simultan) sebesar 0,000000, menunjukkan bahwa secara bersama-sama, variabel curahan jam kerja, lama kerja, dan modal berpengaruh signifikan terhadap pendapatan Pedagang Kaki Lima di Pasar Tanjung Kabupaten Jember. Uji T (secara parsial); curahan jam kerja 0.0287, lama kerja 0.7828, modal 0.0000. Hal ini menunjukkan bahwa secara parsial, variabel lama kerja dinyatakan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan Pedagang Kaki Lima di Pasar Tanjung Kabupaten Jember, sedangkan variabel curahan jam kerja dan modal dinyatakan berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatanPedagang Kaki Lima di Pasar Tanjung Kabupaten Jember dengan tingkat signifikan sebesar α = 5%. Koefisien determinasi R2sebesar 0.620816menunjukkan bahwa jumlah curahan jam kerja, lama kerja, dan modal dapat menjelaskan variabel independen sebesar 62%, sedangkan 38% dijelaskan oleh variabel dependen.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries110810101162;
dc.subjectPendapatan Pedagang Kaki Limaen_US
dc.subjectCurahan Jam Kerjaen_US
dc.subjectLama Kerja, Modalen_US
dc.subjectOrdinary Least Square (OLS)en_US
dc.titleFaktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang Kaki Lima Di Sekitaran Pasar Tanjung Kabupaten Jemberen_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record