Show simple item record

dc.contributor.advisorDWI, Nurahmanto
dc.contributor.advisorLUSIA, Oktora
dc.contributor.authorVIRGINA, Sekar Ayu
dc.date.accessioned2018-12-02T05:04:27Z
dc.date.available2018-12-02T05:04:27Z
dc.date.issued2018-12-02
dc.identifier.nimNIM142210101026
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88761
dc.description.abstractSalbutamol sulfat adalah agonis 2-adrenergik yang telah banyak digunakan sebagai bronkodilator dalam pengobatan gangguan asma dan penyakit paru obstruktif kronik (Arya et al., 2010 ; Singh et al., 2010). Salbutamol sulfat ketika diberikan secara oral harus melewati first pass metabolism di hati, mudah diserap di saluran pencernaan yaitu di lambung dan usus kecil bagian atas juga mengalami degradasi di usus besar yang menyebabkan bioavailabilitas oral Salbutamol Sulfat rendah yaitu 40% (Singh et al., 2010; Vasantha et al, 2011). Bioavailabilitas oral yang rendah ini dapat di atasi dengan memformulasikan salbutamol sulfat dalam bentuk sediaan buccal film. Penghantaran obat dengan rute buccal adalah penghantaran obat melalui membran mukosa ke sirkulasi sistemik dengan menempatkan obat di antara pipi bagian dalam dan gusi (Rao et al., 2013). Kelebihan dari penghantaran obat melalui buccal secara umum adalah obat dapat diserap secara langsung ke dalam sirkulasi sistemik tanpa mengalami first pass metabolism di hati dan degradasi enzim di usus sehingga dapat meningkatkan bioavailabilitas obat, dapat segera dihentikan jika terjadi toksisitas, dapat diberikan kepada pasien yang tidak bisa menelan obat, dapat digunakan untuk obat yang memiliki waktu paruh dan rentang terapi pendek, dosis yang diberikan lebih akurat, serta mudah dalam formulasinya (Patel et al., 2011 ; Rao et al., 2013). Faktor yang mempengaruhi efektifitas dari sediaan film yaitu waktu tinggal mukoadhesif, swelling index, dan kekuatan mukoadhesif. Waktu tinggal mukoadhesif, swelling index, dan kekuatan mukoadhesif ini dipengaruhi oleh polimer yang digunakan dalam sediaan buccal film salbutamol sulfat. Pada penelitian ini, polimer yang digunakan untuk membuat sediaan buccal film yaitu menggunakan polimer CMC Na yang dikombinasikan dengan PVP. CMC Na memiliki sifat mucoadhesive yang tinggi (Morales dan McConville, 2011). PVP dapat meningkatkan kekuatan dan waktu mucoadhesive, dapat meningkatkan kecepatan pelepasan, memiliki sifat elastis dan sebagai moisture barrier sehingga nyaman digunakan (Rowe et al., 2009). . Penelitian ini dilakukan optimasi polimer CMC Na dan PVP dalam sediaan buccal film salbutamol sulfat yang kemudian dilakukan evaluasi yang meliputi organoleptis, keseragaman bobot, ketebalan film, ketahanan lipat, pH permukaan, penetapan kadar, swelling index, waktu tinggal mukoadhesif dan uji kekuatan mukoadhesif. Hasil pengujian waktu tinggal menunjukkan bahwa Fb<F(1)<Fa<Fab dengan nilai waktu tinggal berturut-turut yaitu 244,7 menit; 247,3 menit; 251,7 menit; dan 273,7 menit. Hasil swelling index menunjukkan bahwa Fa<Fab<Fb<F(1) dengan nilai swelling index berturut-turut yaitu 6,805; 9,002; 9,477 dan 9,911. Dan hasil kekuatan mukoadhesif menunjukkan bahwa Fa<Fab<Fb<F(1) dengan nilai kekuatan mukoadhesif berturut-turut yaitu 17,0 gram; 25,0 gram; 28,0 gram dan 28,3. Hasil dari waktu tinggal mukoadhesif, swelling index, dan uji kekuatan mukoadhesif kemudian dianalisis dengan menggunakan software design expert versi 10. Hasil yang ditunjukkan dari analisis menggunakan software design expert ini yaitu mendapat 5 solusi dengan formula terpilih Fab sebagai formula optimum. Formula optimum Fab ini kemudian diuji FTIR dan uji persen pelepasan. Hasil uji FTIR menunjukkan bahwa tidak ada interaksi secara fisika atau kimia dari polimer dan bahan aktif dalam sediaan buccal film salbutamol sulfat. Hasil dari uji persen pelepasan menunjukkan bahwa Fab memiliki persen pelepasan pada menit 300 sebesar 94,037 % dengan nilai CV 1,912%.en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries142210101026;
dc.subjectSalbutamol sulfaten_US
dc.subjectagonis 2-adrenergiken_US
dc.subjectgangguan asmaen_US
dc.subjectpenyakit paru obstruktifen_US
dc.subjectAsmaen_US
dc.titleOptimasi Natrium Karboksimetil Selulosa (Cmc Na) Dan Polivinil Pirolidon (Pvp) Dalam Sediaan Buccal Film Salbutamol Sulfaten_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record