Show simple item record

dc.contributor.advisorANTONIUS, Nugraha
dc.contributor.advisorIKA, Norcahyanti
dc.contributor.authorLUISA, Fatma Setyawan
dc.date.accessioned2018-12-02T04:35:36Z
dc.date.available2018-12-02T04:35:36Z
dc.date.issued2018-12-02
dc.identifier.nimNIM122210101091
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88752
dc.description.abstractGizi merupakan nutrisi yang diperlukan oleh ibu hamil dalam jumlah yang banyak untuk pemenuhan gizi ibu sendiri dan perkembangan janin yang dikandungnya. Selama masa kehamilan, ibu hamil membutuhkan zat besi yang lebih banyak untuk pertumbuhan dan perkembangan janinnya. Ibu hamil berisiko tinggi mengalami anemia defisiensi besi karena kebutuhan zat besi yang meningkat secara signifikan selama masa kehamilan. Upaya pemerintah untuk mencegah anemia defisiensi besi pada ibu hamil adalah dengan membagikan tablet zat besi sebanyak satu tablet setiap hari berturut-turut selama 90 hari selama masa kehamilan yang terdiri dari 60 mg besi dan 0,25 mg asam folat dalam satu kombinasi tablet secara gratis untuk semua wanita hamil di seluruh Indonesia. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Baharini di Puskesmas Sumbersari Kabupaten Jember, dinyatakan bahwa sebanyak 62,2% ibu hamil tidak patuh mengonsumsi tablet zat besi. Rendahnya tingkat kepatuhan tersebut dikarenakan minimnya komunikasi antara tenaga kesehatan dengan pasien. Salah satu bentuk komunikasi guna memberikan informasi pengobatan yaitu dengan menggunakan piktogram. Piktogram adalah gambar grafis standar berupa simbol yang digunakan untuk membantu menyampaikan petunjuk pengobatan terkait suplementasi tablet besi. Piktogram dalam penelitian ini diambil dari International Pharmaceutical Federation (FIP) dan United States Pharmacopeia (USP). Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimental dengan pendekatan cross-sectional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimanakah tingkat pemahaman dari kedua kelompok responden yaitu ibu hamil dan tenaga kesehatan, dan desain manakah yang mudah untuk diterka antara FIP dan USP. Sampel yang digunakan adalah seluruh sampel yang memenuhi kriteria inklusi. Pengambilan sampel dilakukan di Puskesmas Klatak dan Puskesmas Kalibaru Kulon, Kabupaten Banyuwangi dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang yang terdiri dari 50 orang ibu hamil dan 50 orang tenaga kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan kuesioner yang berisi 10 piktogram kefarmasian yang berasal dari FIP dan USP. Setelah semua data terkumpul dilakukan penilaian oleh 3 juri. Analisis data yang dilakukan yaitu dengan teknik analisis deskriptif untuk mengetahui tingkat pemahaman responden, dan untuk mengetahui pengaruh faktor sosiodemografi terhadap tingkat pemahaman responden menggunakan uji Chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pemahaman responden terhadap piktogram kefarmasian terkait suplementasi tablet besi didominasi oleh kelompok responden ibu hamil dan tenaga kesehatan dengan tingkat pemahaman sedang. Faktor sosiodemografi yang memberikan pengaruh terhadap tingkat pemahaman responden tentang piktogram kefarmasian adalah jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, dan frekuensi membaca label obat yang ditunjukkan dengan nilai p<0,05. Piktogram F4 (efek samping muntah) memiliki guessability score tertinggi dan mudah diterka oleh responden. Sementara piktogram yang sulit diterka dengan nilai guessability score terendah adalah piktogram F1 (minum satu tablet sehari).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries122210101091;
dc.subjectGizien_US
dc.subjectnutrisien_US
dc.subjectibu hamilen_US
dc.subjectgizi ibuen_US
dc.subjectjaninen_US
dc.titleEvaluasi Pemahaman Dan Guessability Score Piktogram Kefarmasian Untuk Suplementasi Tablet Besi Di Dua Puskesmas Kabupaten Banyuwangien_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record