Show simple item record

dc.contributor.advisorWINDI, Eka Yulia R
dc.contributor.advisorBENY, Prasetyo
dc.contributor.authorANAS, Hidayah
dc.date.accessioned2018-11-28T12:04:14Z
dc.date.available2018-11-28T12:04:14Z
dc.date.issued2018-11-28
dc.identifier.nimNIM142410101062
dc.identifier.urihttp://repository.unej.ac.id/handle/123456789/88571
dc.description.abstractSistem Informasi Administrasi dan Informasi Desa (SAID) merupakan teknologi yang digunakan untuk membantu pelayanan administrasi kependudukan dan perencanaan desa kabupaten Bondowoso. Tujuan dari penerapan SAID ini yaitu untuk memudahkan masyarakat dan pemerintah mengakses kebutuhan berupa surat menyurat, serta desa mampu mengelola secara mandiri data penduduk khususnya data kemiskinan yang ada di kabupaten Bondowoso. Menurut Myron Sheu (2009), Kesuksesan implementasi maupun adopsi teknologi baru terutama teknologi informasi dan komunikasi pada sebuah organisasi sangat ditentukan oleh faktor kesiapan brainware (sumber daya manusia). Pernyataan tersebut menyatakan bahwa tingkat kesiapan yang rendah menjadi sebab kegagalan proyek sistem informasi (SI), khususnya kesiapan pengguna yang paling dominan berpengaruh terhadap keberhasilan implementasi SI. Begitu juga dengan SAID, agar implementasinya baik tentunya membutuhkan tingkat kesiapan pengguna yang baik pula. Salah satu yang metode yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesiapan pengguna teknologi yaitu Technology Readiness Index (TRI). Parasuraman (2000) menyebutkan bahwa TRI mengacu kepada kecenderungan seseorang dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi baru dalam mencapai tujuan mereka baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam dunia pekerjaan. Menurut Parasuraman (2000), ada empat komponen penting yang dapat mempengaruhi tingkat kesiapan pengguna dalam menggunakan dan memanfaatkan teknologi yaitu Optimism, Innovativeness, Discomfort, Insecurity. Tahap awal yang dilakukan pada penelitian ini yaitu perancangan kuesioner dan dilanjutkan dengan uji instrumen. Setelah kuesioner disebar data yang didapat kemudian dilakukan uji instrumen. Setelah lolos uji instrumen kuesioner disebar kepada 40 responden yang tersebar pada 10 desa di kabupaten Bondowoso. Selanjutnya dilakukan analisis data untuk menghitung tingkat kesiapan pengguna sehingga dapat ditentukan tingkat kesiapan pengguna. Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa variabel optimism memberikan kontribusi terbesar untuk total nilai TRI yaitu 0,76093750. Nilai discomfort memberikan porsi kedua terbesar dalam total skor TRI meskipun hanya dengan nilai 0,675. Nilai innovativeness dan insecurity memiliki nilai yang lebih kecil dibandingkan nilai Discomfort yaitu 0,63958333 dan 0,59218750. Sehingga total nilai TRI pengguna SAID yaitu 2,66770833. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat kesiapan pengguna SAID dalam kategori rendah (Low Technology Readiness).en_US
dc.language.isoiden_US
dc.relation.ispartofseries142410101062;
dc.subjectPengukuranen_US
dc.subjectSistem Informasi Administrasien_US
dc.subjectInformasi Desa (SAID)en_US
dc.subjectMetode Technology Readiness Index (TRI)en_US
dc.subjectSAIDen_US
dc.subjectSurat menyuraten_US
dc.titlePengukuran Tingkat Kesiapan Pengguna Sistem Informasi Administrasi Dan Informasi Desa (Said) Menggunakan Metode Technology Readiness Index (Tri)en_US
dc.typeUndergraduat Thesisen_US


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record