dc.description.abstract | Gigi tiruan yang merupakan pengganti sebagian atau seluruh gigi asli yang terdiri dari gigi artifisial dan basis gigi tiruan. Bahan resin aklilik poli metil metakrilat dengan polimerisasi yang teraktivasi panas (heat cured) merupakan bahan yang banyak digunakan sebagai basis gigi tiruan. Basis gigi tiruan akan mengadsorpsi saliva pada saat masuk ke dalam rongga mulut dan membentuk suatu lapisan tipis yang disebut pelikel saliva. Pelikel saliva ini dapat mengadakan perlekatan dengan mikroorganisme pada rongga mulut dan membentuk plak pada gigi tiruan. Streptoccus mutans merupakan salah satu bakteri yang berperan dalam pembentukan plak pada gigi tiruan. Bakteri Strep. mutans dapat menghasilkan polisakarida ekstraseluler yang berperan dalam meningkatkan menempelnya bakteri lain dan jamur sehingga membentuk plak. Pembentukan plak pada gigi tiruan dapat menjadi penyebab terjadinya denture stomatitis. Pembersihan gigi tiruan dapat dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya denture stomatitis. Pembersihan gigi tiruan dapat dilakukan secara mekanis atau dengan merendam gigi tiruan. Bahan perendam yang dapat digunakan yaitu larutan hipoklorit 0,5%. Pada penelitian ini, peneliti tertarik untuk mencoba menggunakan esktrak kulit pisang kepok sebagai alternatif pembersih gigi tiruan sebagai bahan alam yang memiliki sifat antibakteri.
Jenis penelitian ini yaitu experimental laboratories dengan rancangan penelitian the post test only control design. Besar sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 24 lempeng resin akrilik dengan ukuran 10x10x1 mm. Lempeng resin akrilik direndam dalam ekstrak kulit pisang kepok 25%, 50%, 75%,100%, sodium hipoklorit 0,5%, dan akuades steril selama 6 jam. Perhitungan jumlah Strep.mutans pada lempeng resin akrilik setelah direndam dilakukan dengan menggunakan spektrofotometer.
Data hasil penelitian diuji normalitas dan homogenitasnya menggunakan uji Shapiro-Wilk dan uji Levene-Statistic. Hasil kedua uji tersebut menunjukkan data normal dan homogen sehingga dapat dilanjutkkan dengan uji parametrik One-Way Anova. Uji One-way Anova menunjukkan Sig. p < 0,05 sehingga terdapat perbedaan yang signifikan antar kelompok. Hal ini menunjukkan esktrak kulit pisang kepok memiliki pengaruh pada perendaman lempeng resin terhadap pertumbuhan Strep. mutans. Eksktak kulit pisang kepok memiliki kandungan alkaloid, tanin, saponin, tanin, flavonoid, dan terpenoid yang berperan sebagai antibakteri.
Data dilakukan uji LSD (Least Significant Difference) sebagai uji beda lanjutan, didapatkan nilai Sig. p < 0,05 sehingga terdapat perbedaan pada masing-masing kelompok. Perbedaan ini disebabkan karena perbedaan kandungan pada masing-masing bahan perendam. Hasil penelitian memperlihatkan rata-rata jumlah Strep. mutans mulai dari yang terbanyak terdapat pada lempeng resin akrilik yang direndam dalam akuades steril yaitu sebanyak 16,28 x 106 CFU/ml, diikuti dengan lempeng resin akrilik yang direndam dalam ekstrak kulit pisang kepok 25%, 50%, 75%, 100%, sedangkan rata-rata jumlah Strep. mutans paling sedikit terdapat pada lempeng resin yang direndam dalam larutan sodium hipoklorit 0,5% sebanyak 8,03 x 106 CFU/ml. Hasil ini menunjukkan semakin tinggi konsentrasi ekstrak kulit pisang kepok yang digunakan maka semakin besar pengaruhnya dalam menghambat bakteri Strep. mutans. | en_US |